Reses Masa Persidangan Pertama Tahun 2021/2022, Ketua DPRD Sumbar Jemput Aspirasi ke Dapil

Ketua DPRD Sumbar, Supardi, saat memberikan pakan ikan dari maggot hasil budidaya masyarakat.

Di masa persidangan pertama tahun 2021-2022, semua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Bararat sudah melakukan agenda kunjungan kerja reses pe­rorangan yang dijadwalkan sejak 25 November -1 Oktober 2021.

Ketua DPRD Sumbar, Suipardi, mengatakan, ke­giatan reses merupakan masa penting yang seja­tinya fungsional dalam men­jaring aspirasi masya­rakat. Umumnya anggota dewan menjalankan kegiatan reses sebagai momen untuk mendengarkan harapan masyarakat yang berada di setiap Daerah Pemilihan (Dapil) mereka ma­sing-masing.

Ketua DPRD Sumbar meninjau kelompok budidaya Maggot bersama Kadis DLH Siti Aisyah Wali Nagari dan Camat.

“Reses ini merupakan kewajiban bagi anggota DPRD. Anggota Dewan turun ke Dapil untuk bertemu langsung konstituen, menjaring informasi, menghimpun seluruhnya untuk kemudian disalurkan,” Ung­kap Supardi, ketika me­nyerap aspirasi warga di Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Limapuluh Kota.

Menurut Supardi, dari suara-suara masyarakat yang berhasil dihimpun melalui reses tersebut, akan direkap dan dibuat laporannya dan diteruskan pada berbagai lintas komisi untuk diteruskan dan direspon oleh pemerintah.

Dalam kegiatan reses kali ini, Supardi melihat begitu besarnya antusias masyarakat dan tetap mem­beri dukungan terhadap anggota dewan yang sudah mereka beri kepercayaan. Berbagai isu seperti fasilitas umum (fasum), harapan pembinaan, bahkan dukungan moral disampaikan langsung oleh masyarakat.

“Mendengarkan keluh-kesah, aspirasi warga,  itu memang tugas anggota Dewan. Dalam kegiatan ini kita fokus mendengarkan untuk kemudian disalurkan. Bukan sekedar me­ngadakan pertemuan tanpa hasil membangun di masa depan,” tuturnya.

Tinjau 4 Titik Pembangunan

Pada Rabu 27 Oktober 2021, Ketua DPRD Sumbar, Supardi, lakukan reses ke Kota Payakumbuh. Supardi mengatakan, dalam reses kali ini ia melakukan peninjauan di empat titik pembangunan yang ada di Kota Payakumbuh, yakni dua titik PU dan dua titik PSDA. Keempat titik pembangunan tersebut adalah Pembangunan Drainase Primer di Jalan Ahmad Yani – Batang Agam, Pembangunan Drainase Primer di Nu­nang Daya Bangun, Rehabilitasi Irigasi di Batang Agam Payakumbuh dan Pembangunan Prasarana Sungai Batang Agam Kota Payakumbuh.

“Untuk progress pe­ngerjaannya berbeda-be­da karena ada pekerjaannya yang sudah cukup bagus progressnya dan ada beberapa pekerjaan yang mengalami deviasi, arti­nya progress pengerjaannya masih belum mencapai target yang telah ditentukan,” kata Supardi di­dampingi Kepala PU dan Kepala PSDA.

Dalam peninjauan ter­sebut, Supardi juga sudah mewanti-wanti kepada dinas yang bersangkutan agar kembali mendorong kontraktor untuk bisa lebih kencang lagi dalam pe­ngerjaannya. Sehingga dikatakannya nanti dengan waktu yang sangat kasip tersebut pekerjaannya bi­sa selesai tuntas dengan jadwal kontrak yang sudah ada tanpa menghilangkan kualitas dari pekerjaan.

“Di samping itu juga kita meminta kepada pe­ngawas untuk bisa selalu memperhatikan pekerjaan. Kita tidak ingin nanti apa­pun pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah Pro­vinsi Sumatra Barat, baik itu dalam bentuk irigasi, pembangunan drai­nase, dan sebagainya ti­dak hanya di Payakumbuh dan 50 Kota, tetapi di seluruh daerah yang ada di 19 Kabupa­ten bisa tuntas sesuai pro­gress yang sudah kita ja­lankan,” kata Supardi.

Selain meninjau empat lo­kasi pembangu­nan tersebut, Su­pardi juga me­ngunjungi da­erah Lampasi Tigo Nagari untuk bertemu de­ngan camat dan para pe­tani disana guna menjemput aspirasi.

Katanya, secara pro­gress, pembangunan pro­yek yang dilakukan pada tahun 2021 sudah cukup bagus, dalam artian tidak terdapat deviasi  meski ada juga masih kurang.

Supardi berharap, pem­bangunan tersebut dapat dilakukan sesuai target sampai akhir tahun 2021. Ia juga berharap kepada tim pengawas dan dinas terkait untuk lebih memperketat pengawasan agar proyek yang dilakukan bisa selesai tepat waktu.

Menurut Supardi, pro­yek yang dilakukan saat ini merupakan hal yang luar biasa, karena memiliki follow up pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2020.

Pekerjaan saat ini, juga melanjutkan drainase yang ada di jantung Kota Payakumbuh, termasuk trotoar yang terdapat di Payakumbuh. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir banjir yang mengancam  di Kota Payakumbuh.

“Tidak hanya trotoar yang kita perbaiki, tetapi jalur air sampai ke hilir menjadi prioritas utama bagi kita, termasuk juga irigasi kecil tersier yang menjadi kewenangan kita, dan dianggarkan dalam tahun 2021 secara progres masih sama, tidak mengalami deviasi,” tutur Supardi.

Dukung Pemanfaatan Ulat Maggot

Kamis (28/10), kader Partai Gerindra ini mela­kukan kunjungan ke Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Limapuluh Kota. Dalam kesepantan tersebut, Supardi me­nga­presiasi proyek percontohan pengelolaan sam­pah skala nagari yang dilakukan Dinas Lingkungan Hi­dup (DLH) Sumbar di Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Kabupaten 50kota.

Menurut Supardi, pilot project yang dimulai sejak Mei tersebut telah mampu menggerakkan usaha peternakan masyarakat, khu­susnya peternak ikan de­ngan pendapatan tinggi namun berbiaya murah.

Hal itu disampaikannya usai meninjau langsung kelompok budidaya perikanan “RAHMAT” di Jo­rong Lubuak Simato, Kecamatan Mungka, bersama Kadis DLH Siti Aisyah, Wali Nagari dan Camat.

Kelompok ini, menerapkan bioteknologi untuk mengurai sampah organik memanfaatkan lalat maggot Black Soldier Fly (BSF) dan hasilnya berupa ulat maggot BSF yang digu­nakan sebagai pakan alternatif berbiaya murah untuk budidaya ikan.

Supardi mengatakan sangat mendukung pemanfaatan ulat maggot untuk dikelola menjadi pupuk. Ia juga memberikan semangat kepada ma­sya­rakat atas inovasinya da­lam pengelolaan sampah menjadi produktif.

Katanya, ulat maggot berasal dari lalat, disaat berusia 21 hari akan menjadi pupa dan akhirnya menjadi lalat. Bekas kulit atau cangkangnya yang mengering ini bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik.

“Kita melakukan pertemuan dengan masyarakat dan sekaligus melakukan peninjauan tempat pembuangan akhir sampah (T­PA),” kata Supardi.

Katanya, sekitar 75% sampah di TPS berasal dari organik.  “Ketika saya diminta untuk membantu  mendukung pengadaan alat pengelolaan sampah, mes­kipun saya tidak paham, saya langsung  respon dan mengontak bu Ica untuk bisa memberikan ketera­ngan, ketika diminta 1 unit, kita berikan 2 bila perlu 3 unit,” ulas.

Alat yang diminta ma­syarakat tersebut dibuat langsung putra daerah Payakumbuh dan masih belajar yakni siswa SMK 2, saat ini sudah selesai 1 unit, sekitar 14 hari mendatang akan selesai 1 unit lagi.

“Meskipun suara saya tidak ada di Mungka ini, namun karena ada inovasi terbaru langsung kita du­kung, dan alat tersebut sudah selesai 1 unit saat ini, dan akan selesai 1 unit lagi 14 hari mendatang, saya akan dukung inovasi pe­ngelolaan ulat magot yang berasal dari sampah ini,” kata Supardi.

Pembinaan 85 orang PSM dan TKSK

Setelah melakukan pe­ninjauan dan peningkatan jembatan Batang Sikaladi, di kelurahan Koto Panjang, Payakumbuh Timur, dan Pegelolaan Maggot sebagai pupuk organik di kecamatan Mugka, Nagari Antuan, ketua DPRD Sumbar Supardi, melakukan pembinaan 85 orang PSM dan TKSK dari kabupaten Limapuluh Kota, di hotel Pusako Bukittinggi, Jumat, 29 Oktober 2021.

Pada kesempatan Bim­tek selama 3 hari tersebut, ternyata Kabupaten Lima­puluh Kota telah menorehkan prestasi juara 1 tingkat provinsi, atas nama Radiatul Adabil dari PSM Nagari Taram. Tentunya, kesuksesan tersebut, merupakan kesuksesan bersama PSM se-Kabupaten 50 Ko­ta, dimana merupakan buk­ti kalau memang pengabdian yang dilakukan nya­ta, serta bermanfaat bagi masyarakat.

“Ini bukti kalau PSM itu merupakan pekerja sosial yang mengabdi selama 24 jam untuk mendampingi masyarakat, dibantu juga oleh tenaga sukarela TKSK, dalam pengabdiannya,” urai Supardi.

Ketua DPRD Supardi yang juga didampingi Kabid Saya Sosial Zulfikar dan Sampurno Kasi PSPPKM dan KAT, Dinas Sosial Pro­vinsi Sumbar, juga me­ngatakan prestasi lain berupa pengelolaan maggot serta pembuatan me­sin penge­lolan sampah oleh siswa SMKN 2 Payakumbuh, di­hadapan peserta Bintek.

“Kita 50 Kota dan Payakumbuh masing-masing memiliki keunggulan dan prestasi berbeda, maka harus dipertahankan, sa­lah satunya dengan mem­ba­ngun komunikasi dan silaturahmi, baik sesama PSM dan TKSK maupun pada kelompok lainnya,” himbau Supardi lagi.

Ditambahkannya, de­ngan silaturahmi dan komunikasi tersebut, akan terbentuk nagari mandiri, sehingga tidak ada lagi yang miskin dan tidak bersekolah.

Sekaitan dengan Bintek selama 3 hari tersebut, beberapa peserta diantara­nya Dewita pekerja sosial di kecamatan Luhak, Yasman Aswandi dari Situjua Batua, dan Alisra Pangkala Koto Baru, senada mengatakan amat mendukung kegiatan ini, serta diharapkan berkelanjutan.

“Kami berharap pada pak Supardi, agar kegiatan seperti ini diadakan secara berkelanjutan, sehingga mampu menambah wawasan kami PSM dan TKSK dalam mendampingi ma­syarakat, khusus ya bagi yang tidak mampu,” ulas Dewita atau kerap dipanggil Dewi.

Pernyataan tersebut dipertegas Yasman Aswandi, dimana dengan tenaga Bimtek yang ditangani te­naga profesional, maka me­reka bisa mendapatkan ilmu, khususnya dalam pendataan masyarakat tidak mampu.

Ditambahkan Alisra, mereka semua sepakat, ini kegiatan kemanusiaan, dimana responsif ketua DP­RD Sumbar Supardi dalam melakukan bimtek perlu terus didukung, sehingga semua bisa mendapatkan dan mengembangkan ilmu yang didapatkan untuk kepentingan orang banyak.

“Terimakasih pak Supardi yang sudah memfasilitasi kami ikut Bintek untuk kepentingan banyak orang dalam pengabdian kami sebagai PSM dan TKSK, kami berharap ini terus dilakukan secara rutin dan perjuangan pak Supardi amat kami butuhkan untuk kerutinan pembinaan ini,” tukuk Alisra dari PSM dan juga TKSK Koto Baru.

Sewaktu akan meninggalkan Lokasi ketua DPRD Sumbar Supardi, mengi­ngatkan agar taat pada pro­kes dan segera vaksin, serta mengucapkan terim­a­kasih pada semua peserta yang mau bekerja sa­ma.(*)

Exit mobile version