Pengurus Memohon Sumbangsih Donatur, Kubah Masjid Baitul Makwa di Kom­plek Permata Harbaindo, Kota Padang, Jatuh Diterjang Puting Beliung

Zulfinaldi (Edi Kaliang) Ketua Pembangunan, Basrudin Sekretaris Pengurus Masjid Baitul Makwa dan Firzon Tokoh Masyarakat Komplek Permata Harbaindo.

Pascajatuhnya Kubah Masjid Baitul Makwa di Kom­plek Permata Harbaindo, Kelurahan Pampangan Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, yang  diterjang angin puting be­liung, Sabtu (5/6) lalu, pengurus beserta jamaah masjid memohon bantuan kepada muslimin dan muslimat di Kota Padang dan khususnya di Kelurahan Pampangan Nan XX.

Kondisi Kubah Masjid Baitul Makwa yang terkena angin Puting beliuang dan tidak bisa diperbaiki pada 5 Juni 2021 lalu.

“Mohon kira bantuannya dan sumbangan agar Kubah Masjid Baitul Makwa bisa dipasang kembali. Untuk harga kubah mencapai Rp60 juta untuk harga biasa. Untuk harga yang berwarna warni harganya Rp100 juta,” ungkap Ketua Pengurus Masjid Baitul Makwa, Syafri M.

Syafri M mengatakan biaya yang baru terkumpul untuk memasang kubah yang baru mencapai Rp38 juta. “Kami butuh bantuan donatur  dan kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak -ibu yang telah peduli dan telah menyumbang,” ucapnya.

Saat ini bekas tempat kubah masih ditutupi dengan terpal serta ditutup secara darurat. Apabila hujan, dikhawatirkan air hujan akan merembes. “Kalau tidak dipasang segera kami takut nanti rembesan air bisa akan mengakibatkan  korsleting aliran listrik. Kami telah membuat permohonan proposal ke Pemko Padang dan perusahaan-perusahaan,” ungkapnya.

Tokoh masyarakat Komplek Permata Harbaindo, Firzon didampingi Zulfinaldi (Edi Kaliang) yang juga sebagai Ketua Pembangunan dan Basrudin Sekretaris Pengurus Masjid mengatakan, kubah masjid tersebut diterbangi angin puting beliung. Sehingga mengalami kerusakan dan tidak bisa dipakai lagi.

“Sampai saat ini masjid kita belum terpasang kubah. Kita berharap mudah–mudahan ada donatur yang menyumbangkan membantu menyelesaikan kubah. Saat ini untuk sementara kita tutup dengan terpal, supaya air hujan tidak masuk ke dalam masjid,” ungkapnya.

“Apabila curah hujan besar, masjid bisa tergenang air. Sehingga tidak dapat melaksanakan ibadah. Sekali lagi harapan kami kepada warga Kota Padang, agar bisa membantu pembangunan kubah ini. Kalau kita harapkan dari swadaya bisa memakan waktu satu hingga dua tahun,” ungkapnya.(**)  

Exit mobile version