Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra menilai, saat ini andalan bagi para petani dalam menggarap lahan harus mengikuti perkembangan teknologi pertanian. Untuk itu, dalam mendorong produktivitas hasil pertanian, para petani harus memaksimalkan pemanfaatan dan fungsi teknologi pertanian tersebut.
Hal itu diungkapkan Ramadhani ketika mendampingi Anggota DPRD Provinsi Sumbar Daswippetra dalam Reses perseorangan, di Pondok Taman Kota Kalumpang, Kelurahan VI Suku Kota Solok, Senin (9/8), Ramadhani mengatakan, bantuan pemerintah bagi petani dalam menggarap lahan sawah dengan menggunakan peralatan dengan teknologi sangat diharapkan. Sehingga melalui anggota DPRD provinsi, harapan para petani dapat diperjuangkan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi.
Pembangunan pertanian sebagai motor penggerak roda perekonomian, secara umum telah ditetapkan sebagai kerangka landasan dalam sasaran umum kebijakan Kementerian Pertanian RI tahun 2020 – 2024. Hal tersebut juga menjadi salah satu acuan pemerintah daerah dalam mewujudkan sektor pertanianyang maju, mandiri dan modern.
Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang dihasilkan petani di Kota Solok, secara otomatis akan memperkuat daya saing di pasar-pasar yang ada. Baik di pasaraan tradisional maupun pangsa pasar moderen.
Dinas Pertanian Kota Solok diharapkan menyusun rencana kerja dan program strategis dan berkelanjutan dalam pembangunan pertanian. Apalagi bahan pangan hasil pertanian sangat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Harus ada perubahan kearah lebih baik terhadap sistem dan paradigma pembangunan pertanian di kota Solok. Pertanian tidak hanya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan namun harus berorientasi bisnis.
Pemerintah Kota Solok lanjutnya mendorong para petani di wilayah Kota Solok memproduksi pupuk organik alami secara mandiri sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dalam bercocok tanam. “Kita harus menggali potensi sumber daya lokal yang tersedia disekitar kita untuk pengembangan pertanian dan perternakan,” kata Ramadhani
Kombinasi yang baik antara sektor pertanian dan peternakan akan memberikan keuntungan bagi petani dan peternak. Dari hasil sampingan pertanian bisa dijadikan pakan, sementara hasil sampingan ternak juga bisa dijadikan pupuk organik.
Pengembangan sektor pertanian dan peternakan memang menjadi salah satu perhatian bagi pemerintah Kota Solok. Tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut.
“Perlu alih teknologi yang sudah dikembangkan, sehingga petani dan peternak juga mampu untuk mengelola sumberdaya yang ada dalam mengembangkan usaha yang dilakukan,” papar Ramadhani.
Rahmadhani mengucapkan terimakasih kepada bapak anggota DPRD Sumbar Daswippetra yang telah melakukan resesnya di Kota Solok. Dia berharap Daswippetra selalu menjadi mitra strategis Pemko Solok dalam mensejahterakan masyarakat. “Alhamdulillah respon luar biasa dari bapak Daswippetara dalam membangun Kota Solok,” sebut Ramadhani.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumbar Daswippetra mengatakan, tujuan Reses perseorangan adalah menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat atas berbagai persoalan dari bawah. Di samping itu kegiatan ini juga untuk memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada kontituen di daerah pemilihan sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan.
Daswippetra pada kesempatan itu, menyorot tentang mahalnya biaya pertanian saat pengolahan dan pasca panen yang sangat membebani petani, khususnya di Kota Solok.
“Kepada seluruh kelompok tani agar segera mungkin mempersiapkan proposal untuk diberikan kepadanya untuk dilanjutkan kepada dinas terkait dalam membantu keltan dalam meningkatkan produksi pertanian,” ujar Daswippetra.
Dalam kesempatan itu, Wawako Solok Dr.Ramadhani Kirana Putra juga berkenan menyerahkan secara langsung proposal dari salah satu kelompok tani kepada anggota DPRD Provinsi Sumbar Daswippetra untuk diperjuangkan ke Dinas Pertanian Provinsi Sumbar. (vko)