MENTAWAI, METRO
Lautan “mengamuk” membuat badai menghantam rumah warga di sekitaran bibir pantai Dusun Jati, Desa Tuapejat KM 0, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Ombak besar silih berganti datang dan menghantam pemukiman warga karena cuaca ektrem Jumat (8/5) pagi sekitar pukul 05.45 WIB.
Syawal, warga Dusun Jati menyebutkan, badai mengamuk mulai pukul 05.45 WIB dengan ketinggian 2 meter menghantam dapur warga di sepanjang Dusun Jati hingga memporak-porandakan sebagian rumah, “Sejak pagi tadi badai mengamuk hingga menghantam rumah warga juga ruas jalan menuju Jati dan pekarangan rumah warga sekitaran bibir pantai,” ungkapnya.
Dikatakannya, banyak dapur warga yang hanyut. Sehingga sebagian mengungsi sementara di tempat tetangga untuk mengantisipasi akan hal yang lebih parah terjadi. Ada juga warga tetap bertahan di rumah itu meski berbahaya. “Hampir seluruh rumah warga yang membelakangi bibir pantai terkena imbas dari amukan badai pascacuaca yang tidak bersahabat,” terangnya.
Deni, warga dusun Jati lainnya menambahkan, amukan badai disertai pasang naik juga memasuki rumah warga dan mengakibatkan banjir rob. Sebagian sampan nelayan yang tidak sempat diamankan pecah akibat amukan badai besar tersebut namun hingga saat ini belum ada korban jiwa.
Menindaklanjuti musibah ini, BPBD Kepulauan Mentawai, TNI, Polri dan Pemerintah Desa langsung turun ke lapangan memantau lokasi kejadian. Petugas juga mengecek kerusakan rumah penduduk yang dilanda musibah badai.
Kalaksa BPBD Kepulauan Mentawai Nopriadi kepada awak media di lokasi kejadian menyebutkan, hingga saat ini rumah penduduk yang terdata dihantam badai sekitar 45 rumah, semuanya berada di pinggiran pantai. BPBD Mentawai telah menginformasikan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) supaya segera membersihkan timbunan pasir, kayu-kayu dan sampah yang ada di badan jalan.
“Masyarakat yang bertempat tinggal di bibir pantai hingga saat ini sebagian sudah ada yang mengungsi ke tempat keluarganya yang terdekat dari lokasi pinggiran pantai ke lokasi yang lebih tinggi lokasinya. Serta masyarakat di lokasi kejadian masih waspada mana tau ada badai susulan,” ujar Novriadi.
Pantauan koran ini, hingga berita ini dilansir puluhan rumah masyarakat yang dilanda musibah badai ini masih tetap dilakukan penjagan oleh pemilik rumah dan warga tetap was was karena badai masih sedang berlansung. “Kami minta semua waspada,” katanya. (s)