PADANG, METRO
Kasus mahasiswa asal Mentawai yang ditebas pria bermotor di Jalan Sutomo dekat tugu api Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur akhirnya terungkap. Korban Parmono Saogo (21), yang sempat dilarikan ke RSUP M. Djamil Padang dengan luka mengangah di leher ternyata korban sakit hati dari pelaku. Satu pelaku berhasil ditangkap pihak Kepolisian, satu lagi masih DPO.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu (16/2) sekira pukul 02.00 WIB dinihari itu sempat membuat heboh masyarakat sekitar lokasi kejadian. Bahkan ada yang sempat mengatakan korban pembegalan. Pasalnya, korban tidak kenal pelaku yang tiba-tiba datang menyerang dengan samurai.
Akibat keganasan pelaku, korban terpaksa menjalani operasi di rumah sakit karena luka serius di bagian lehernya. Sementara pihak kepolisian yang mendapat laporan tersebut terus mengungkap siapa pelaku dan apa motif dari penyerangan itu.
Minggu (16/2) pagi, Unit Reskrim Padang Timur yang dibantu oleh Unit Reskrim Padang Selatan berhasil menangkap salah satu dari kawanan penyerangan tersebut. Dia adalah Kardi Irwansyah (19), seorang tukang parker, warga Alang Laweh.
Pelaku ditangkap Unit Reskrim Padang Selatan pada Minggu Pagi (16/2) karena tertangkap membawa senjata tajam jenis samurai. Bahkan saat diintrogasi kepada petugas kepolisian dia mengakui ikut serta melakukan penganiayaan terhadap mahasiswa asal Mentawai tersebut.
Mendengar hal itu, jajaran Polsek Padang Selatan yang terlebih dahulu menangkap pelaku berkoordinasi dengan Polsek Padang Timur. Pelaku pun dibawa untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kepada petugas pelaku juga mengatakan dia menebas leher korban lantaran sakit hati. Hanya karena persoalan sepele. Pelaku yang tak terima cara melihat korban di jalan, langsung nekat menebas leher korban.
Di Polsek Padang Timur pelaku mengakui bahwa ia bersama temanya beinisial A (DPO) yang melakukan penganiayaan dengan mengunakan samurai. Sampai saat saat ini Polisi masih memburu A, karena diduga dia adalah otak dari penganiayaan itu.
Kapolresta Padang Kombes Pol Yulmar Try Himawan menjelaskan ketika melakukan Jumpa Pers Senin (24/2), di Polresta Padang, jumlah pelaku ada dua orang. Satu orang berhasil ditangkap, satu lagi masih DPO.
“Saat itu pelaku mengendarai sepeda motor, ia melihat ada dua orang pejalan kaki di Jalan Sutomo, Kecamatan Padang Timur, disanalah pelaku mengarahkan samurainya kepada korban, “ujar Kapolres.
Setelah pelaku mengayunkan samurai kepada skorban pelaku langsung kabur. Sementara korban yang berlumuran darah dibawa ke Rumah Sakit Bidan Cicik yang dekat dari TKP.
“Teman korban pun langsung membuat laporan tentang penganiayaan tersebut, Alahamdulillah kita berhasil menangkap pelakunya, jadi saya tegaskan lagi pelakunya ada dua orang bukan 10 atau 11. Pelakunya berjumlah dua orang itu ada buktinya sama kita, “ungkapnya.
Keadaan korban dirumah Sakit M Dajamil Padang sudah membaik luka sabetan samurai dilehernya sudah agak mengering untuk korban selamat dilarikan kerumah Sakit.
“Jadi kita jelaskan lagi pelakunya ada dua orang satu orang berhasil kita tangkap dan satunya lagi masih kita lakukan pengejaran, “tegas Yulmar.
Sebelumnya, teman korban Hengki Hotang (21) mengatakan saat kejadian mereka keluar malam mencari makan di warung sekitar kawasan Marapalam dengan cara jalan kaki. Saat itu ada kendaraan roda dua datang dari Lubuk Begalung menuju arah Simpang Haru. Kemudian pelaku hendak menabrak mereka, tapi mereka keburu melompat ke trotoar.
Kemudian, korban Parmono menoleh melihat kendaraan itu, pelaku dengan menggunakan Honda Beat warna biru kembali ke arah mereka, lalu yang dibonceng menebaskan samurai sehingga mengenai bagian leher kiri Parmono. Pelaku kemudian kabur.
Menurut Hengki, mereka tidak tahu apa kesalahan, tiba-tiba saja orang tak dikenal itu menyerang mereka. Awanya korban dibawa ke Bidan Cici yang berada dekat lokasi, kemudian di rujuk ke RSUP M. Djamil Padang. Teman korban juga langsung melapor kejadian tersebut ke Polsek Padang Timur. (r)