JAKARTA, METRO – Presiden Jokowi memberikan enam pesan penting yang harus menjadi perhatian jajaran kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. Pesan pertama Jokowi adalah jangan korupsi. “Jangan korupsi,” tegas Jokowi sesaat setelah mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju di depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu (22/10) pagi.
Selain itu, Jokowi mengingatkan para pembantunya bahwa tidak ada visi dan misi menteri.
“Yang adalah visi dan misi Presiden,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ketiga, Jokowi meminta jajarannya bekerja cepat, kerja keras dan kerja produktif. Keempat, jangan terjebak pada rutinitas. Kelima, Jokowi menekankan kepada jajarannya agar kerja berorietansi pada hasil nyata. Pesan keenam, Jokowi meminta jajarannya untuk selalu cek masalah di lapangan.
“Semua harus serius dalam bekerja. Yang tidak serius, hati-hati, bisa saya copot di tengah jalan,” tegas Jokowi mengakhiri acara pengumuman nama menteri Kabinet Indonesia Maju.
Tanpa Target 100 Hari
Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin tidak punya target 100 hari untuk periode kedua pemerintahannya. Menurut Jokowi, Kabinet Indonesia Maju hanya melanjutkan apa yang sudah dilakukan saat Kabinet Kerja periode 2014-2019.
“Enggak ada target seratus hari, ini kami melanjutkan sebelumnya,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).
Berbeda dengan periode pertama lalu, Jokowi punya target 100 hari dan taglinenya kerja, kerja, kerja. Sekarang, Kabinet Indonesia Maju tinggal meneruskan yang telah dikerjakan lima tahun terakhir.
“Pertama, kejar defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, membuka lapangan kerja. Kemudian juga Reformasi birokrasi. Reformasi dilakukan secara konkret. Prioritas utama kita pembangunan SDM,” tegas Jokowi.
Terakhir, mantan gubernur DKI Jakarta itu berpesan agar penggunaan APBN harus fokus dan terarah sesuai dengan arah kebijakan yang menjadi prioritasnya.
Ketua MPR Bambang Soesatyo pun memberi apresiasi yang tinggi pada kearifan Presiden Joko Widodo – Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam membentuk formasi Kabinet Indonesia Maju yang dilantik di Istana hari ini, Rabu (22/10).
“Tentu saja saya dan masyarakat pada umumnya berharap kabinet baru ini lebih produktif. Sosok menteri pilihan Jokowi dalam kabinet ini memang belum tentu bisa memuaskan semua pihak. Tetapi, dengan mata hati dan pikiran yang jernih, kita bisa melihat dan memahami bahwa Presiden Jokowi sangat mengutamakan kerja merawat kebinekaan dan memperkukuh persatuan,” ujar Bamsoet.
Kesediaan Prabowo Subianto sebagai mantan rival dalam pemilihan presiden menerima ajakan Presiden Jokowi untuk menjadi anggota kabinet merefleksikan semangat kedua tokoh memperkokoh persatuan. Kearifan Jokowi-Prabowo ini diharapkan berdampak positif bagi kehidupan berbangsa. Tidak boleh lagi ada pengkotak-kotakan masyarakat akibat perbedaan. (fat/jpnn)