JAKARTA, METRO–Perempuan Bangsa menyelenggarakan Women Leadership Forum (WLF) yang diikuti oleh Anggota DPR RI Perempuan serta DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota Perempuan asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari seluruh Indonesia. Melalui forum ini, PKB ingin mencetak pemimpin perempuan yang berkualitas.
“Ini merupakan forum pemimpin perempuan PKB. Kita ingin forum ini meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan PKB untuk menjadi pemimpin dimanapun khususnya di bidang politik,” kata Ketua Fraksi PKB DPR RI, Jazilul Fawaid, Sabtu (30/11).
Dia mengakui bahwa kenaikan perolehan suara PKB dari 13.570.097 menjadi 16.115.655 tidak lepas dari peran kader-kader perempuan PKB yang ada dalam badan otonom PKB seperti Perempuan Bangsa.
Menurutnya, kekuatan perempuan terletak pada kesabaran, keuletan dan semestinya perempuan lebih mudah populer dibandingkan laki-laki. Sementara disisi lain, menjadi anggota DPR Provinsi sekarang tidak mudah. Karena keadaan masyarakat, pola kompetisi, biaya dan sebagainya.
“Dalam menghadapi hal ini, perempuan tidak bisa meninggalkan statusnya sebagai seorang ibu karena selain urusan publik juga urusan rumah tangga harus diselesaikan,” imbuh Wakil Ketua Umum DPP PKB itu.
Sementara, Dewan Pembina Perempuan Bangsa, Rustini Muhaimin Iskandar menambahkan, ketika menjadi pemimpin maka perempuan harus kuat, produktif, inovatif.
“Perempuan yang sudah menduduki kursi legislatif maka implementasi perjuangannya harus sesuai dan mengacu pada platform politik PKB. Perempuan harus memberi manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat dan bangsa,” kata istri Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ini.
Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah menjelaskan, perolehan kursi pada Pemilu 2024 ini merupakan perolehan suara perempuan tertinggi dalam sejarah. PKB sendiri juga mengalami kenaikan perolehan suara dan kenaikan perolehan kursi DPR RI dari 58 kursi menjadi 68 kursi DPR RI, 15 diantaranya perempuan.
“Women Leadership Forum memberikan pembekalan tidak hanya pengetahuan tapi juga skill dalam legislasi, penganggaran, personal branding dan lobbying,” ujar Erma. (jpg)
Komentar