PADANG, METRO–Kasus penembakan tragis yang melibatkan dua perwira polisi di Solok Selatan terus menjadi sorotan publik. Penasihat hukum AKP Dadang, Ricky, mendesak agar Polda Sumatera Barat (Sumbar) memeriksa Kapolres Solok Selatan, Arief Mukti, serta para pejabat utama Polres setempat.
Ricky menilai keterlibatan Kapolres perlu diselidiki, terutama terkait penanganan tambang galian C ilegal yang diduga menjadi pemicu insiden tersebut.
“Sejauh ini kami belum melihat Kapolres Solok Selatan memberikan pernyataan atau diperiksa terkait kasus ini. Sebagai pemangku wilayah, tentunya Kapolres mengetahui persoalan tambang ilegal yang terjadi di daerahnya,” ujar Ricky pada Selasa (3/12).
Ia berharap penyelidikan dapat mengungkap seluruh fakta sehingga kliennya, AKP Dadang, tidak menjadi satu-satunya pihak yang disalahkan.
Ricky mengungkapkan bahwa kasus ini harus diusut tuntas hingga akar-akarnya. “Jangan sampai kasus ini menjadi bola mati di tangan AKP Dadang saja. Semua pihak terkait harus diperiksa agar publik mendapatkan gambaran yang jelas dan adil,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa tambang galian C ilegal bukanlah isu baru di Solok Selatan. “Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Hal ini harus dibuka seterang-terangnya agar masyarakat dapat menilai sendiri,” tambah Ricky.
Kasus polisi tembak polisi ini telah memicu perhatian luas, tidak hanya di Solok Selatan tetapi juga secara nasional. Banyak pihak yang mempertanyakan bagaimana konflik internal di kepolisian bisa berujung pada tragedi.
Komentar