Memajukan Ekspor
Novrial mengatakan, Gubernur Mahyeldi memiliki perhatian besar untuk pengembangan potensi ekspor. Bahkan, ia meminta dinas terkait mencatat data detail dari setiap ekspor melalui wilayah Sumbar. “Sejak Januari sampai Agustus 2024, Pemprov Sumbar telah menerbitkan 2.802 surat keterangan ekspor,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menerbitkan sertifikat mutu setiap komoditi ekspor. Per Agustus 2024 Disperindag Sumbar telah menerbitkan 278 sertifikat. Pengujiannya di laboratorium mutu Disperindag Sumbar.
Disperindag Sumbar juga memiliki program Trainning of Exporters (ToX) melalui Export Coaching Program (ECP) untuk menciptakan eksportir baru di Sumbar. Jumlah kuota peserta rata-rata setiap tahunnya 30 orang. “Tahun 2023 lalu, ada 18 eksportir baru yang telah ekspor. Tahun ini kembali melahirkan 5 eksportir,” bebernya.
Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Sumbar
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah telah menyiapkan langkah strategis meningkatkan kunjungan wisata ke Sumbar. Salah satunya mengoptimalkan skema pemberdayaan dan penekanan sadar wisata kepada masyarakat. “Fokus kita, bagaimana sikap sadar wisata dan keterlibatan masyarakat bisa meningkat,”sebut Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda.
Tahun ini Pemprov Sumbar menargetkan kunjungan wisata mencapai 13,5 juta wisatawan. Dengan adanya 328 desa wisata di Sumbar ikut mendistribusikan pemerataan perekonomian di Sumbar. Karena perjalanan wisatawan pada desa wisata membuat pergerakan uang menjadi merata pada sejumlah daerah.
Luhur Budianda mengungkapkan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumbar mengalami peningkatan. Khusus Juli 2024, mencapai 5.936 kunjungan wisman ke Sumbar, meningkat 28,18 persen dibanding Juni 2024.
Angka tersebut disampaikan oleh Statistis Madya BPS Provinsi Sumbar, Ilhamiwitri pada kegiatan Berita Rilis Statistik (BRS), Senin (1/9). “Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Barat melalui BIM pada Juli 2024 sebanyak 5.936 kunjungan. Angka ini meningkat secara month to month 28,18 persen. Secara year on year juga naik 20,02 persen,” jelasnya.
Secara kumulatif, wisman yang berkunjung ke Sumbar melalui BIM sebanyak 40.733 kunjungan. Meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Sebelumnya data Pemprov Sumbar mencatat wisman ke Sumbar hingga Juni 2024 mencapai 34.797 wisatawan. Jumlah ini naik 4.631 wisatawan dari Mei 2024 dengan jumlah 30.166 wisatawan.
Luhur Budianda mengatakan, pergerakan wisatawan nusantara juga mengalami peningkatan. Apalagi setelah dibuka kembali jalur penghubung Padang-Bukittinggi via jalur Lembah Anai. Persentase kunjungan wisatawan bertambah hingga 7,9 persen dibandingkan periode sebelumnya. Meskipun demikian, persentase ini harus semakin ditingkatkan untuk mencapai target sebanyak 13,5 juta wisatawan pada 2024.
Angka kunjungan wisatawan nusantara di Sumbar pada Juni 2024 berjumlah 960,207 wisatawan, kemudian Juli 2024 naik 1.066.854 wisatawan. Artinya terjadi peningkatan 10 persen atau 106,747 wisatawan.
Secara keseluruhan pergerakan wisatawan nusantara sampai Juli 2024 mencapai 7.855.028 wisatawan (58,18 persen), dari target 13,5 juta wisatawan. Angka ini menunjukan penambahan 7,90 persen dari periode sebelumnya (Januari sampai Juni 2024) yang masih 6.788.074 wisatawan.
Ada lima daerah asal wisatawan nusantara terbanyak berkunjung ke Sumbar (5 top origin). Yakni dari Riau sebanyak 14.66 persen, Jambi (5,79 persen), Sumatera Utara (4,09 persen), Jawa Barat (3,04 persen) dan DKI Jakarta (1,98 persen). Sedangkan top 5 besar destinasi paling banyak dikunjungi wisatawan di Sumbar yakni Kota Padang dengan persentase 19,93 persen. Diikuti Kabupaten Agam (9,78 persen), Padang Pariaman (8,56 persen), Limapuluh Kota (8,01 persen) dan Kota Bukittinggi (7,89 persen).
Terdepan Penanganan Permasalahan Sosial
Gubernur Mahyeldi dan Wagub Audy juga memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan sosial. Kebutuhan dasar ribuan penghuni panti asuhan dan panti sosial di 8 panti milik pemerintah hingga 109 panti milik swasta atau masyarakat mendapatkan perhatian, dengan mengalokasian anggaran setiap tahunnya.
“Totalnya ada 127 panti dibantu Pemprov Sumbar setiap tahunnya. Bantuan untuk pemenuhan dasar dan kebutuhan makan, baik itu panti milik pemerintah ataupun panti swasta. Tahun ini dibantu Rp42 miliar, tahun 2025 disiapkan alokasi anggaran Rp49 miliar,” sebut Kepala Dinas Sosial Sumbar, Syaifullah.
Dalam penanganan permasalahan sosial, program rehabilitasi sosial dilaksanakan di beberapa panti milik pemda. Di antaranya di UPTD Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Harapan Padangpanjang, UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Bina Remaja (PSAABR) Budi Utama Lubuk Alung, Padangpariaman, dan UPTD Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi di Arosuka, Kabupaten Solok.
Di PSAABR Budi Utama Lubuk Alung, 100 anak putus sekolah atau anak terlantar diberikan keterampilan bidang elektronik, listrik, otomotif dan las. Selain itu mereka juga diberikan sertifikat. “Dalam setahun 200 remaja putra mendapatkan pembinaan di PSAABR Budi Utama. Saat ini telah banyak lulusannya bekerja dan membuka usaha sendiri,” terangnya.
Ia menyampaikan, di UPTD PSBR Harapan Padangpanjang yang diperuntukkan untuk remaja putri, pelatihan keterampilan menjahit, menyulam, dan memasak diberikan kepada 100 remaja. “Setelah tamat mereka mandiri menjadi entrepreneur,” jelasnya.
Begitu juga di PSKW Andam Dewi di Sukarami, Kabupaten Solok, ratusan perempuan dilatih keterampilan menjahit dan memasak, serta penguatan keagamaan. Pembinaan juga dilakukan di PSBN Tuah Sakato, Kalumbuk, Kota Padang. Disabilitas tuna netra di panti tersebut diberikan keterampilan massage, shiatsu, pekerjaan tangan, pembuatan serbuk jahe merah dan lainnya.
Perhatian juga diberikan Pemprov Sumbar terhadap anak berkebutuhan khusus, para difabel menyandang tuna grahita di PSBG Harapan Ibu, di Kalumbuk Padang. Begitu juga keberlangsungkan Kelayan PSAA Trimurni Padangpanjang, dengan kriteria umum fakir miskin (yatim, piatu atau yatim piatu, usia sekolah 6-18 tahun).
Sementara untuk lansia, Pemprov Sumbar memiliki UPTD PSTW Sabai nan Aluih, di Sicincin Padangpariaman dan PSTW Kasih Sayang Ibu, Nagari Cubadak, Kecamatan Limo Kaum, Tanahdatar. Pemprov Sumbar juga membantu pembiayaan fisik untuk panti rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental ODJG Pelita Jiwa Insani di Kota Padang.(**)