Meski demikian, ungkap AKBP Faisol, hingga siang ini belum ada pelaku yang diamankan. Pihaknya pun telah memeriksa sejumlah saksi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kejadian ini.
“Pelaku masih dalam pengejaran, dan kami berharap bisa segera menangkap pelaku. Kami sudah memeriksa beberapa saksi yang diharapkan bisa memberikan keterangan lebih jelas. Baju kaos lengan panjang warna hitam di aliran sungai dekat dengan lokasi jasad Nia Kurnia Sari dikubur. Setelah dikonfirmasi ke pihak keluarga, baju itu dinyatakan benar milik korban,” ungkapnya.
Terkait motif pembunuhan, Faisol mengungkapkan bahwa pembunuhan ini tidak terkait dengan pencurian, melainkan lebih kepada dugaan tindakan asusila. Meskipun tidak disebutkan secara langsung, tindakan asusila yang dimaksud diduga kuat adalah pemerkosaan. Hal ini dikuatkan oleh fakta bahwa barang-barang berharga korban seperti cincin dan uang, masih ditemukan di tempat kejadian.
“Sampai saat ini penyelidikan masih soal pencarian barang bukti baru dan mengembangkan pemeriksaan saksi-saksi. Terutama, saksi-saksi orang terdekat yang melihat atau berinteraksi langsung dengan korban dan terduga pelaku baik itu saat atau setelah korban berjualan,” ujar dia.
Selain itu, terkait dengan hasil autopsi kata AKBP Faisol Amir, pihaknya sampai kini masih menunggu hasil resmi yang dikeluarkan Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Hanya saja, sejauh ini polisi baru menemukan pada jasad NKS bekas kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh para pelaku. Namun polisi belum bisa memastikan sebelum ditemukan tewas, apakah korban juga sempat mengalami pemerkosaan.
“Korban mendapatkan kekerasan fisik di bagian kaki dan wajah, itu terlihat tidak normal di bagian itu. Untuk NKS merupakan korban kekerasan seksual itu kita tunggu hasil autopsi dulu. Karena hasilnya belum keluar,” tegasnya. (ozi)