Netti menuturkan, kejadian ini tidak menimbilkan kerusakan ataupun korban. Pasalnya, masyarakat suda sering diingatkan adanya potensi jebolnya sumbatan ini, sehingga masyarakat sudah waspada.
“Sebelum sumbatan jebol, kecamatan bersama Pemko Bukittinggi dan pihak terkait lainnya sudah melakukan peninjauan. Namun, sebelum dilakukan penanganan, sumbatan itu sudah jebol duluan. Cuaca sedang hujan di lokasi. kita tetap waspada dengan kemungkinan buruk,” pung kasnya.
Berdasarkan data BPBD Agam, pasca tanah tebing longsor di Perbatasan Nagari Koto Gadang dan Nagari Guguak Tabek Sarojo, Kecamatan IV Koto, material longsor menutupi aliran sungai.
Bahkan, sumbatan itu mengakibatkan terbentuknya embung dengan kedalaman mencapai 5 Meter, panjang 250 meter dengan lebar 3 Meter. Jika longsoran yang menutupi aliran sungai tersebut jebol, bisa mengakibatkan terjadinya banjir bandang yang akan mengancam pemukiman masyarakat. (pry)