PADANG, METRO–Kabar duka bagi masyarakat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Mardanis bin Musa bergelar St. Tanameh, yang merupakan Ayahanda dari Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meninggal dunia, Selasa dini hari (6/9) sekitar pukul 02.43 WIB di Rumah Sakit Achmad Moechtar RSAM) Bukittinggi.
Mardanis meninggal di usia 82 tahun dan dimakamkan di kampung halamannya di Sungai Talang Gaduik, Tilantang Kamang, Agam, Provinsi Sumbar.
“Pemakaman di pandam pekuburan keluarga,” ujar Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Sumbar, Jasman Rizal, Selasa (6/9).
Penyelenggaraan jenazah orang tua atau Ayahanda Mahyeldi telah dimulai sejak pagi. Proses pemakamannya dilangsungkan hingga Selasa sekitar pukul 11.00 WIB dan selesai sekitar setengah jam kemudian.
Suasana pengantaran jenazah dari rumah duka ke tempat peristirahatan terakhirnya disesaki ratusan warga. Baik dari warga sekitar maupun luar daerah hingga pejabat di lingkungan Pemprov Sumbar dan pemerintah kabupaten kota di Sumbar.
Jasman mengungkapkan, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah sebetulnya sedang ada tugas ke luar daerah, terhitung sejak Senin kemarin. Namun, mendapat kabar duka tersebut, Mahyeldi langsung bertolak ke rumah duka di Gaduik Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar.
“Beliau (Buya Mahyeldi) kemarin tugas ke luar daerah, dan beliau tadi dengan pesawat pertama ke Padang,” ujar Jasman Rizal.
Dalam kesehariannya, Mahyeldi memanggil ayahandanya dengan panggilan abak, yang berarti ayah atau bapak.
Momentum kebersamaan Mahyeldi bersama abak juga sering ditunjukkan melalui rekaman video dan foto yang diunggah ke media sosial Mahyeldi. Salah satu postingan di Instagram @mahyeldisp memperlihatkan kasih sayang Mahyeldi kepada abaknya.
Di mana, Mahyeldi yang saat ini menjadi orang nomor satu di Sumbar menyempatkan diri membasuh sebagian anggota tubuh almarhum abak saat berjemur di pagi hari. Postingan ini sempat viral di berbagai media sosial dan mendapat respon positif dari netizen. (fan)