BUKITTINGGI,METRO–Seorang pemuda yang datang jauh-jauh dari Jakarta ditemukan tewas di dalam kamar kos di Simpang Mandiangin, Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Jumat (22/7) sekitar pukul 08.30 WIB. Diduga, pemuda itu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Korban bernama Wahyu Anggara (22) yang diketahui merupakan warga Kalideres, Jakarta Barat, DKI Jakarta ini, ditemukan pertama kali oleh kekasihnya erinisial VN (20), seorang mahasiswi di Kota Bukittinggi yang berasal dari Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya.
Menemukan korban dalam kondisi seperti itu, SN pun dibuat histeris dan warga setempat langsung berdatangan ke lokasi. Tak lama berselang, Polisi yang mendapat laporan adanya penemuan mayat, mendatangi lokasi untuk melakukan identifikasi dan evakuasi jenazah korban ke rumah sakit.
Namun, di dalam kamar kos yang dihuni korban, ternyata ditemukan selembar kertas karton yang bertuliskan wasiat dari korban sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban meminta maaf telah merepotkan semua pihak dan memohon untuk dimakamkan di tempat yang layak.
“Tolong makamkan saya di tempat yang layak, tidak perlu susah-susah mencari keluarga saya, karena saya tidak mau ibu saya tahu ini, sekali lagi saya minta maaf,” demikian tulisan dalam kertas tersebut.
Lurah Campago Ipuah, Hazri Quzwain mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh pacarnya yang hendak menemui korban di kosan tersebut. Berdasarkan informasi yang didapat, korban tinggal kos di lokasi kejadian selama satu minggu dan diketahui memiliki sedikit masalah dengan pacarnya.
“Menurut keterangan warga, mereka berkenalan dari medsos. Kemudian korban mendatangi VN yang sudah dianggapnya sebagai kekasihnya ke Bukittinggi, karena VN kuliaj di Bukittinggi. Tapi, sepertinya ada ketidaksetujuan dari pihak keluarga pacarnya,” kata Hazri.
Hazri mengungkapkan, korban mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri pakai kain sarung yang diikat ke tiang jendela kamar dan menuliskan pesan di selembar kertas karton dan sengaja ditinggalkan.
“Dalam wasiatnya, korban meminta maaf dan meminta agar tidak diberitahukan kepada ibunya. Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke RSAM Bukittinggi dan menunggu keluarga menjemput,” ungkapnya.
Sementara, Kapolsek Bukittinggi, Kompol Rita Suryanti mengatakan, korban gantung diri ini pertama kali diketahui oleh pacarnya VN, seorang mahasiswi di Kota Bukittinggi yang berasal dari Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya. Kedatangan VN ke sana ingin menemui korban, tapi kondisi pintu kamar kos terkunci.
”Menurut keterangan sementara, memang mereka sempat bertengkar di malam sebelum kejadian, hingga pagi ini ditemuinya tidak menjawab hingga didobrak pintu kamar kos dan akhirnya diketahui pelaku sudah meninggal dunia,” kata Kompol Rita.
Kompol Rita menjelaskan, korban dikabarkan datang kebukittinggi satu pekan lalu dengan maksud menemui pacarnya berinisial VN. Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat bertengkar dengan pacarnya saat berkomunikasi via telepon video WhatsApp pada Kamis (21/7), sekitar pukul 20.00 WIB.
“Sekira pukul 03.06 WIB korban kembali mengirim pesan WhatsApp ke pacarnya untuk datang ke tempat kosnya, tapi pacarnya ini tinggal di tempat tantenya. Karena tidak bisa datang, pacarnya ini datang keesokan harinya, sekitar pukul 08.00 WIB, dan ditemukan korban gantung diri di jendela,” tuturnya.
Dikatakan Rita, saat memperoleh informasi itu pihaknya langsung menuju lokasi untuk mengamankan TKP dan mengevakuasi korban. Saat ini, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan lanjutan dan berusaha mencari keluarga dari Wahyu yang diketahui beralamat di daerah Kalideres, Jakarta Barat.
“Sementara, VN yang berasal dari Kabupaten Dhamasraya dan berstatus mahasiswi dibawa ke Polsek Kota Bukittinggi untuk dimintai keterangannya terkait kejadian ini. VN yang menjadi pacar dari korban tampak histeris dan trauma,” pungkasnya. (pry)