PADANG, METRO–Selama musim mudik hingga arus balik Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, sejumlah jalan-jalan utama antarkota kabutapen di Provinsi Sumatra Bara dipadati kendaraan hingga menimbulkan kemacetan. Bahkan, pengendara menghabiskan waktu berjam-jam akibat terjebak dalam kemacetan tersebut.
Kemacetan panjang terjadi di sepanjang jalan Padang Bukittinggi, yang jarak tempuh hanya 90 kilo saja, menghabiskan waktu tempuh 7 hingga 10 jam. Kemacetan juga terjadi di jalan Payakumbuh-Bukittinggi, jalur alternatif Malalak Bukittinggi, jalan PadangSolok via Sitinjau Lauik, Padang-Painan, dan dan masih ada lagi di titik lainnya.
Saking macetnya, jalur-jalur alternatif diklaim antimacet selama ini, sekarang dipenuhi kendaraan. Lihatlah seperti, jalur alternatif dari arah Lasi, Kabupaten Agam padat merayap menuju Simpang Bukit, tepatnya di kawasan Bukit Batabuah, Agam. Jalur ini merupakan jalan alternatif Padang-Payakumbuh.
Berdasarkan data pemprov Sumbar, ada 12 titik rawan macet di Sumbar selama momen libur lebaran ini. Pemicunya lantaran volume kendaraan yang masuk ke wilayah Sumbar saat arus mudik dan arus balik lebaran ini, yang membuat jalan-jalan di Sumbar tak mampu menampung jumlah kendaraan yang masuk.
Tahun ini, Sumbar tercatat berada pada urutan kedelapan jumlah pemudik. Terbanyak Jateng 23,5 juta, diikuti Jatim 16,8 juta, Jabar 14,7 juta, Jabodetabek 5,9 juta, Yogyakarta 3,9 juta, Lampung 2,7 juta, Sumut 2,3 juta, Sumbar 2 juta, Sumsel 1,8 juta dan Sulsel 1,6 juta.
Selain peningkatan volume kendaraan, kemacetan di Sumbar selama musim libur lebaran, disebabkan tidak adanya penambahan jalan baru di Sumbar. Seperti halnya jalan tol. Di Sumbar sampai sekarang belum memiliki jalan tol. Padahal, kalau ada jalan tol, dampaknya bisa mengurangi penumpukan kendaraan di jalan-jalan antar kabupaten kota yang ada saat ini.
Tak heran, kondisi itu membuat pengguna jalan yang terjebak macet melampiaskan unek-unek dan sakit hatinya ke media sosial. Mereka pun membanding-bandingkan dengan provinsi tetangga memiliki jalan tol yang sudah bisa dilalui sebelum lebaran. Seperti di Bengkulu dan Riau. Netizen pun mendesak agar jalan tol di Sumbar segera diselesaikan agar tidak terjebak macet lagi pada mudik lebaran tahun depan.
“Salasaian lah jalan tol tu pak. Latiah kami di jalan ko pak. Kami pai ka kampuang untuk barayo. Dek macet dima-dima se, abih wakatu kami di jalan,” tulis Netizen.
“Dibutuhkan jalan tol di Sumbar bia nak nyaman barayo di kampuang. Jan lah mengecek juo Sumbar ndak paralu jalan tol,” ujar Netizen lain.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbar Heri Noviardi mengatakan, Pemprov mengupayakan percepatan pembangunan Jalan Tol Padang Pekanbaru. Pasalnya, keberadaan jalan tol itu sebagai upaya mengurai kemacetan ke depannya.
“Kalau jalan tol selesai, maka kendaraan dari Padang ke Pekanbaru pasti menggunakan jalan tol. Begitu juga sebaliknya dari Pekanbaru ke Padang. Otomatis ini mengurangi volume lalu lintas kendaraan, kita tetap semangat bagaimana daerah kita bisa meninimalisir hambatan lalulintas,” kata Heri saat saat zoom meeting bersama sejumlah masyarakat Sumbar dengan pembahasan masalah macet di jalan.
Heri menturkan, pihaknya juga mencatat sejumlah masalah yang terjadi selama momen lebaran. Pemprov akan mengupayakan kasus kasus lalintas yang sekarang bisa dikurangi dengan sumber daya yang ada mau pun dengan cara melobi pemerintah pusat.
“Kami mohon maaf kalau masih didapati beberapa sekat sekat kemacetan, ini terjadi karena volume kendaraan cukup banyak bergerak namun daya dukung fasilitas jalan kita dari tahun ke tahun belum nampak meningkat,” pungkasnya.
Arus Balik Macet
Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Kombes Pol Hilman menyebutkan, pada arus balik, kepadatan kendaraan menimbulkan kemacetan di beberapa titik. Misalnya, di jalur Padang menuju Payakumbuh titik kemacetan ada di di Kayu Tanam, Lembah Anai, Padang Panjang, Bukittinggi hingga Baso.
“Saran untuk masyarakat, yang ingin ke Kota Bukittinggi atau Kota Payakumbuh tidak usah lewat Padangpariaman. Bagusnya lewat Solok (Sitinjau Lauik) masuk ke Tanahdatar lalu Payakumbuh,” kata Hilman.
Selain itu, kata dia, pemudik juga bisa melewati Malalak. Kedua jalur alternatif ini tidak begitu terjadi kemacetan dibanding ruas jalan yang lain. “Di sana macet tapi tidak separah jalur menuju Bukittinggi. Silahkan melintasi Malalak,” ujarnya.
Katab Hilman, pihaknya memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu (7/5) dan pada Minggu (8/5), kondisi arus lalu lintas di Sumbar sudah mulai lancar, lantaran kendaraan pemudik sudah meninggalkan Sumbar.
“Sejumlah ruas jalan di Sumbar yang macet pada puncak arus balik di antaranya jalur menuju Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Padangpariaman di Sicincin hingga Kayu Tanam. Selanjutnya, , kemacetan juga terjadi di Fly Over Kelok Sembilan, Pasar Baso, Sijunjung, Ombilin Sawahlunto hingga di Tarusan Pesisir Selatan. Hal ini terjadi karena volume kendaraan yang meningkat drastis. Di Sijunjung adanya perbaikan jembatan. Jadi saat ini volume kendaraan yang masuk ke Sumbar,l saat arus mudik meningkat,” pungkasnya. (tim)