PADANG, METRO–Kasus penipuan dengan modus menelepon keluarga dan mengabarkan ada anggota keluarganya yang mengalami kecelakaan sudah sering terjadi. Hal ini membuat masyarakat resah dan bahkan sudah banyak yang menjadi korban penipuan tersebut sehingga mengakibatkan kerugian materi.
Agat tidak menjadi korban penipuan seperti itu, Polda Sumbar mengimbau masyarakat untuk waspada dan jangan mudah percaya serta langsung panik saat mendapatkan telepon dari komplotan penipu tersebut.
“Kalau ada kejadian seperti itu, agar masyarakat jangan cepat mudah percaya dan disarankan agar menghubungi kantor polisi terdekat untuk memastikan kejadiannya benar atau bohong,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, Selasa (19/4).
Menurut Kombes Pol Satake Bayu, selain menghubungi untuk memastikan kejadiannya, diharapkan masyarakat mengecek kebenarannya dengan datang langsung ke kantor Polisi terdekat.
“Aksi penipuan yang sering dilakukan dengan berbagai modus. Seperti jual beli online, peminjaman modal usaha. Bahkan sampai ada yang menggunakan nama Kepolisian untuk menyelesaikan suatu perkara,” ujar Kombes Pol Satake Bayu.
Dijelaskan Kombes Pol Satake Bayu, kasus yang sering terjadi, yang mana pelaku akan menelpon korban dengan mengatakan jika anaknya menabrak orang hingga tewas,
“Telepon palsu itu biasanya datang dari seseorang yang mengaku sebagai anggota Polri. Penelepon itu mengatakan jika anaknya tengah ditahan karena menabrak orang hingga tewas,” ungkapnya.
Untuk mencegah hal itu tidak terjadi, ditegaskan Kombes Pol Satake Bayu, Polda Sumbar kembali mengimbau kepada masyarakat agar jangan terlalu mudah percaya, terlebih kepada orang yang belum dikenal sama sekali.
“Apalagi jika ada telepon yang mengatasnamakan anggota kepolisian yang menawarkan bisa menyelesaikan suatu perkara itu dipastikan penipu. Waspada dan janganlah mudah percaya,” tutupnya. (rgr)