Dampak Gempa Pasaman Barat, Bayi di Agam Alami Luka, Balaikota Payakumbuh Rusak Ringan

lain di Pasaman Barat, gempa berkekuatan 6,2 SR yang terjadi Jumat (25/2) pagi juga berdampak di beberapa wilayah di Sumatera Barat. Seperti di Kabuapten Agam dan Kota Payakumbuh.

AGAM, METRO–Selain di Pasaman Barat, gempa berkekuatan 6,2 SR yang terjadi Jumat (25/2) pagi juga berdampak di beberapa wilayah di Sumatera Barat. Seperti di Kabuapten Agam dan Kota Payakumbuh.

Di kabupaten Agam tepatnya di Kecamatan Palembayan, seorang bayi di wilayah tersebut mengalami luka robek di kepala akibat tertimpa runtuhan bangunan.

“Dampak gempa tadi pagi menyebabkan satu orang bayi di Palembayan mengalami luka pada bagian kepala dan harus mendapatkan sebanyak 7 jahitan,” ujar Kepala Bidang Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Agam, Irman.

Diungkapkan, Palembayan dan Palupuh merupakan kecamatan di Kabupaten Agam yang paling mengalami dampak gempa Pasbar. Berdasarkan data sementara BPBD Agam, selain menyebabkan seorang bayi terluka, satu unit rumah di Palembayan juga mengalami rusak ringan akibat guncangan gempa.

Sementara di Palupuh, berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber  diketahui sejumlah bangunan sekolah dasar mengalami kerusakan dengan intensitas ringan.

Sekolah-sekolah itu diantaranya SDN 07 Nan Limo Hilir, SDN 16 Simaung, SDN 01 Batang Palupuh, SDN 14 Sungai Guntung, SDN 12 Pagadih Hilir, SDN 18 Angge Palimbatan.

Selain itu, informasi juga di peroleh bahwa salah satu siswa MTsN 9 Agam di Kecamatan Lubuk Basung juga mengalami luka di bagian kepala. Luka tersebut diakibatkan terjatuh saat berlarian akibat panik dengan goncangan gempa.

Kemudian di Payakumbuh, pegawai Pemerintah dan masyarakat di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima puluh Kota, berhamburan keluar gedung dan rumah untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan akibat Gempa Bumi yang terjadi.

Gempa Bumi yang berpusat di Pasaman Barat, cukup kuat dan keras dirasakan di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Terlihat saat Gempa pertama dengan kekuatan 5,2 skala rechtar, pegawai Pemerintah di Balai Kota Payakumbuh terlihat mulai menuruni anak tangga dari Lantai Tiga Balai Kota.

Berselang beberapa saat kemudian, Gempa susulan dengan kekuatan 6,2 skala rechtar kembali mengguncang deras, hingga pekikan ucapan Alloh huakbar, Astagfirullah terus bergema di tengah masyarakat dan pegawai menyelamatkan diri dari kantor Balai Kota Payakumbuh.

Kemudian, di RS juga masyarakat dan pasien berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Bahkan sebahagian pasien tampak keluar ruangan dengan menenteng tabung imfus yang masih terpasang dibadan. Kini sebahagian RS telah mendirikan tenda tenda darurat untuk antisipasi bila gempa susulan kembali terjadi.

Salah seorang pegawai yang berkantor di Balai Kota Payakumbuh, mengaku panik dan sempat berlarian keluar ruangan dari lantai Tiga untuk menyelamatkan diri. Kondisi pintu keluar yang hanya satu dengan pintu masuk membuat pegawai harus berdesak-desakan keluar untuk menyelamatkan diri. “Kami sempat panik. Pintu keluar hanya satu, yang lain dikunci sehingga harus berdesakan,” ucapnya.

Sementara, anak-anak sekolah juga pada berhamburan keluar dari rungan belajar untuk menyelamatkan diri. Sehingga Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, memulangkan lebih awal siswa-siswi sekolah kerumah masing-masing. Dengan harapan siswa lebih dekat dengan orangtuanya.

“Ya, kita pulangkan ke rumah masing-masing untuk mendekatkan dengan keluarganya. Jam 10.30 pada umumnya sudah pulang semuanya, setelah gempa ke 3. Sedangkan untuk kerusakan, ada keretakan baru di dinding SDN 39 Payakumbuh di Labuah Silang,” ungkap Kadisdik Dasril, ketika dihubungi wartawan pasca gempa.

Sementara itu, Kabag Umum Sekdako Payakumbuh, Zetri Wardi, menyebut akibat gempa yang berkekuatan 6,2 skala rechatar, mengakibatkan dinding disambungan tiang gedung Balai Kota mengalami retak-retak kecil. Selain itu, juga rusak beberapa bagian les flafon loteng dari gipsun. Dirinya menyebut, secara kontruksi akan dilakukan pemeriksaan terhadap bangunan Balai Kota.

“Secara teknis dan konstruksi bangunan akan kita periksa nanti setelah sholat Jumat dengan konsultan perenca bangunan, dan secara kasat mata sekarang yang ada retak retak kecil pada sambungan tiang dan dinding serta kerusakan beberapa les flafon loteng dari gipsum,” ungkapnya.

Kepala BPBD Kota Payakumbuh, Erizon, mengakui memang ada beberapa kerusakan bangunan yang terjadi akibat gempa di Kota Payakumbuh. Selain gedung pemerintah dan sekolah yang mengalami retak retak, juga ada bangunan dibagian atas yang jatuh dan menimpa rumah warg di Andalusia padang Kaduduak.

“Satu rumah di perumahan Andalusia Padang Kaduduak, singok atap runtuh menimpa rumah disebelahnya, sehingga atap rumah yang tertimpa jadi roboh. Kemudian juga bangunan KIR Dishub mengalami retak,” ungkapnya. (pry/uus)

Exit mobile version