PADANG, METRO–Manajer Semen Padang FC (SPFC) Effendi Syahputra akhirnya mengundurkan diri setelah banyaknya desakan dari berbagai pihak yang memintanya mundur, menyikapi kondisi Semen Padang FC yang kian terpuruk di Liga 2 dan bahkan berpotensi jatuh ke Liga 3.
Pernyataan Effendi yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Manajer SPFC telah di publish di situs resmi Semen Padang FC. Efendi menyampaikan bahwa terhitung Selasa 23 November 2021 telah mengundurkan dari jabatannya dan keputusan mengundurkan diri itupun sudah disampaikan langsung kepada jajaran manajemen.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat pecinta bola tim Sumatra Barat atas hasil tim saat ini. Sebagai bentuk tanggung jawab saya kepada tim, saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai manajer tim. Saya berharap dukungan penuh dari seluruh suporter dan fans kepada tim agar tim bisa keluar dari hasil buruk ini dan tetap bertahan di liga 2.,” ujar Effendi lewat keterangan tertulis, Selasa (23/11).
Effendi menyebut, soal pilihannya mengundurkan diri sudah disampaikan kepada seluruh pemain dan official saat memberikan arahan menjelang laga melawan Muba Babel United. Bila Kabau Sirah kalah melawan Muba Babel United FC itu, konsekuensinya dirinya harus mundur sebagai manajer tim.
“Sebelum laga melawan Muba Babel United, saya sudah mengumpulkan semua pemain dan official dan menyampaikan bahwa dalam laga itu harus menang. Kalau tidak menang, konsekwensinya saya harus mundur. Hasilnya Semen Padang FC kalah dengan skor 0-1. Makanya terhitung hari ini saya mengundurkan diri,” sebutnya.
Sementara itu, CEO PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Hasfi Rafiq mengaku, telah menerima pengunduran diri Effendi sebagai manajer tim. Menurutnya, keputusan itu juga sudah dibahas bersama jajaran manajemen dan Komisaris sekaligus menetapkan pengganti manajer disisa laga.
“Pak Effendi pagi ini sudah menyampaikan secara langsung kepada kita di jajaran manajemen perusahaan untuk mundur dari posisi Manajer Tim. Karena ini keinginan beliau, kita harus terima dan hormati keputusan itu,” sebut Hasfi Rafiq.
Sebagai pengganti manajer disisa laga putaran kedua, Rafiq menyebutkan, manajemen telah menujuk Hermawan Ardianto. Hermawan merupakan Direktur Keuangan PT KSSP, yang juga Staff di PT Semen Padang.
“Untuk sisa pertandingan kedepan, kita di Manajemen menunjuk Pak Wawan untuk mendampingi tim,” tutup Direktur Utama PT KSSP.
Andre Rosiade Desak Manajer SPFC Mundur
Anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade sempat mendesak Manajer Semen Padang FC Effendi Syahputra segera mundur dari jabatannya. Permintaan itu merespon hasil kekalahan dari Muba Babel United FC dengan hasil 1-0 sehingga SPFC masuk ke zona degradasi Liga 2 2021.
Bahkan, Andre menegaskan jika Effendi Syahputra tidak mundur, dirinya akan meminta manajemen PT Semen Padang dan PT Semen Indonesia memberhentikan Effendi segera sebelum Kamis pagi (25/11).
“Tadi malam Semen Padang kalah lagi dari Muba United FC dan peluang untuk bertahan di Liga 2 musim depan menipis. Sebagai pertanggungjawaban, manajer harus segera mundur atau dicopot oleh manajemen,” kata Andre, Selasa (23/11).
Andre yang mengaku telah menjadi pendukung fanatik Kabau Sirah sejak masa kanak-kanak ini gerah dan banyak mendengarkan masukan serta laporan dari suporter. Mereka menilai, kegagalan Semen Padang harus segera diantisipasi dengan memberhentikan manajernya segera.
“Saya menonton Semen Padang sejak umur lima tahun di GOR Agus Salim Padang. Dibawa oleh orang tua yang juga fanatik dengan klub ini. Jadi, sangat disayangkan klub kebanggaan kita semua ini harus berlaga di Liga 3 musim depan. Harus segera diambil tindakan, meski secara matematis memang sangat tipis bertahan di Liga 2,” kata anggota Komisi VI yang bermitra dengan BUMN ini.
Andre menyebutkan, SPFC harus melakukan evaluasi total segera agar tidak hancur lagi. “Saya juga sudah berbicara langsung dengan Plt Dirut Semen Indonesia Fadjar Judisiawan dan Dirut Semen Padang Yosviandri. Agar memberhentikan manajer kalau tidak mengundurkan diri dalam waktu dekat,” katanya.
Dia meminta semua pihak terus memberikan doa dan motivasi kepada Semen Padang FC agar memanfaatkan sisa laga secara maksimal demi bertahan di Liga 2 musim depan.
“Tidak ada yang rela melihat Kabau Sirah di Liga 3. Kami tegaskan kembali, sesuai aspirasi suporter, manajer harus diganti segera. Semoga dengan yang baru, kinerja SP lebih baik,” katanya.
Spartacks Sebut Putusan yang Tepat
Merespons pengunduran diri Effendi, Suporter Semen Padang FC, Spartacks menegaskan kalau keputusan yang diambil setelah meraih hasil buruk itu dinilai sudah tepat. Bahkan, Spartacks menyampaikan terima kasih kepada Effendi yang memilih mengundurkan diri.
“Terima kasih sudah mengundurkan sebagai manajer. Saat ini kami tidak memiliki pesan banyak untuk Effendi, karena dia masih dalam tubuh tim walau tidak sebagai manajer,” kata Ketua Harian Spartacks Vembi Fernando Piliang, Selasa (23/11).
Ditegaskan Vembi Fernando, melihat hasil laga yang nyaris mengancam SPFC terdegradasi ke Liga 3, sudah sepantasnya Effendi mengundurkan diri sebagai manajer. Spartacks meminta jajaran manajemen SPFC untuk memilih manajer yang memiliki kriteria profesional dalam mengelolah tim ke depannya.
“Kita juga meminta Effendi meninggal kursi Direktur Teknik SPFC. Situasi saat ini sudah berat, kami tidak mau ketika SPFC selamat, ada namanya Effendi, di sana,” kata Vembi Fernando.
Sisi lain, Spartacks meminta seluruh pemain SPFC fokus pada satu laga sisa. Seburuk apapun hasil yang didapat, SPFC bermain pada Liga 3, Spartacks akan selalu ada untuk SPFC. Sebaliknya, jika SPFC dibubarkan oleh perusahaan, Spartacks otomatis akan ikut serta.
“Kami berharap pada satu laga sisa nanti SPFC dapat bermain dalam situasi tidak tertekan. Seluruh pemain diharapkan tenang dan tidak memiliki beban,” tukasnya. (*)