PADANG, METRO–Warga RT 08 RW 03, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang yang menjadi lokasi terjadinya kasus perampokan hingga menyebabkan tewasnya salah seorang penghuni rumah berinisial YN (58), mengakui bahwa pemilik rumah terkenal baik dan berjiwa sosial tinggi.
“Keluarga tersebut baru sekitar 2 tahun tinggal disini, namun jiwa sosial mereka cukup tinggi. Selain suka membantu masyarakat, keluarga ini juga mendirikan rumah Tahfiz yang seluruh biayanya ditanggung oleh keluarga tersebut,”ujar Rusli yang ditemui, Senin (25/10).
Ia juga mengungkapkan, bahwa keluarga tersebut merupakan agen gas elpiji yang mendapatkan barang dari Pertamina, kemudian mengedarkannya ke pangkalan-pangkalan sebelum dijual kepada masyarakat.
“Setahu saya itu usaha yang dijalani oleh keluarga ini. Dari usaha tersebutlah mereka sering membantu masyarakat dan mendirikan rumah tahfiz,”ujarnya.
Ia bersama warga lainnya mengaku terkejut dengan adanya peristiwa nahas tersebut, dan tidak menyangka dalam keadaan yang masih ramai, namun para pelaku perampokan bisa masuk ke dalam rumah.
“Saya sendiri baru mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 05.30 WIB. Saya dilaporkan oleh satpam. Dia melapor setelah lebih dulu melapor ke pengurus masjid. Jadi pengurus masjid ke lokasi dulu, baru saya,” kata Rusli.
Peristiwa dugaan perampokan ini sesuai keterangan satpam diketahui terjadi pada Sabtu (23/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Dilaporkan terdapat tiga orang pelaku yang masuk ke rumah lalu beraksi.
Rusli mengatakan, dari cerita satpam, lima orang yang ada di dalam rumah disekap. Satpam yang juga disekap berhasil melepaskan diri setelah para pelaku kabur hingga melaporkan kejadian tersebut.
“Disekap sedang salat katanya. Langsung diikat. Satpam berusaha lepas sendiri pengakuannya,” ujarnya.
Meskipun dari pengakuan satpam para pelaku masuk ke rumah sekitar pukul 21.00 WIB, namun tidak ada satu pun para tetangga yang tahu akan adanya aksi dugaan perampokan dan berujung pembunuhan itu. Padahal jalanan di sekitar lokasi masih ramai.
Namun diakui Rusli, kediaman korban memang kedap suara. Dari pengakuan satpam, penghuni rumah telah berupaya berteriak.
“Jadi tetangga belakang rumah korban bilang sampai jam 10 malam masih berada di depan rumahnya. Tetangga aja terkejut (adanya kasus ini paginya). Sebelumnya tidak ada terdengar apa-apa,” jelasnya.
Korban meninggal dunia bernama Netti. Sedangkan suaminya dan Kusdiantara mengalami patah tulang. Sedangkan satpam, asisten rumah tangga serta orang tua korban selamat.
“Ibu yang meninggal telah di makamkan kemaren malam di tempat pemakaman umum (TPU) Tunggul Hitam Kota Padang, sementara bapak yang mengalami luka masih dirawat di rumah sakit,”ungkapnya.
Sementara itu, pihak kepolisian telah memeriksa lima orang saksi untuk mengungkap kasus perampokan berujung pembunuhan di sebuah rumah Jalan Kelok, Belimbing Raya RT 08 RW 3 Kelurahan Kuranji, Kota Padang ini.
“Sudah lima orang saksi, kalau tidak salah, yang kita periksa untuk dimintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda, Senin (25/10).
Dia mengungkap, empat dari lima orang saksi tersebut merupakan korban yang berada di lokasi kejadian dan sempat disekap oleh pelaku perampokan. Antara lain, G (60) suami korban, AA (80) orang tua korban, Y (39) asisten rumah tangga (ART), dan RF (22) satpam rumah.
“Satunya lagi saksi dari masyarakat setempat. Proses penyelidikan kasus ini masih terus berjalan. “Kita akan segera mengungkap kasus ini,” sebut Rico.
Beredar Hoax Pelaku sudah Ditangkap
Di tengah gemparnya kasus perampokan dan pembunuhan yang menimpa pengusaha gas elpiji di rumah mewah Jalan Kelok Kuranji, kawasan Belimbing Raya, Kecamatan Kuranji, pada Sabtu malam (23/10), malah bererdar informasi hoax yang diposting oleh pemilik akun Facebook Imelda Drw Skincare.
Dalam postingan itu, terlihat ada dua orang pria bertato dengan tangan diborgol dan kondisiya wajahnya babak belur. Mirisnya, dalam postingan itu, juga disebukan kalau perampok yang membunuh di Belimbing sudah ditangkap dan kasus itu terjadi atas kerjasama atas pembantu dan satpam rumahnya.
Bahkan, tangkapan layar (screenshot) postingan Facebook itu juga disebarkan di sejumlah group WhatsApp dengan tampilan dua orang pelaku dan disebelahnya ada foto keluarga korban.
“Perampok yang membunuh di Balimbiang sdh tertangkap..kerja sama pembantu dan Satpam nya sendiri..sekarang Pembantu dan Satpam sudah di tangkap..hati2lah utk menerima Pembantu dan Satpam..pelajaran buat kita yg cepat percaya…Nyawa taruhan nya..,” tulis pesan yang beredar.
Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda membantah kalau pelakunya sudah ditangkap. Pasalnya, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi termasuk Asisten Rumah Tangga (ART) dan satpam rumah korban.
“Belum ditangkap. Informasi itu tidak benar. Sampai kini, pembantu dan satpam korban statusnya masih terperiksa sebagai saksi,” tegasnya. (rom)