TANAHDATAR, METRO–Asyik memancing ikan ketika hujan deras disertai angin kencang, dua pemancing tewas tersambar petir di kolam pemancingan Jorong Lantai Batu, Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanahdatar, Kamis sore (16/9) sekitar pukul 17.30 WIB.
Kedua pemancing itu diketahui bernama Alan Putra (25) warga Tabek Boto, Baringin, Lima Kaum dan Rino Kurniawan (25) warga Sijangek, Sungai Tarab. Mengetahui kedua pemancing itu terpelanting dan terkapar akibat disambar petir, warga setempat pun langsung berdatangan ke lokasi.
Namun, ketika dicek, ternyata kedua korban ternyata sudah meninggal dunia. Sementara, di lokasi itu, juga masih ada satu pemancing yang ikut tersambar petir, namun kondisinya masih sadarkan diri, sehingga langsung diberikan pertolongan dengan membawanya ke rumah sakit.
Warga yang berada di lokasi melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satpol PP Tanahdatar. Bersama warga, petugas pun mengevakuasi kedua korban yang meninggal ke RSUD M Ali Hanafiah Batusangkar.
Plt Skretaris BPBD Tanahdatar Fauzan menyebutkan pihaknya masih mengumpulkan data kejadian selama hujan disertai angin kencang dan petir yang melanda Tanahdatar. Dari informasi awal yang diterima pihaknya, ada dua warga yang tewas tersambar petir.
“Informasinya, tadi ada tiga orang yang tersambar petir, tapi dua orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan satu orang selamat. Sudah dibawa ke rumah sakit. Untuk yang selamat, kondisi terakhirnya kita belum tahu pasti,” ungkap Fauzan.
Dijelaskan Fauzan, selain dua orang tewas akibat tersambar petir di kolam pancing, dari data yang masuk, juga terjadi pohon tumbang di dekat Kantor Disdukcapil, Kota Batusangkar. Pohon tumbang tersebut menimpa beberapa bangunan yang ada di sekitarnya.
“Pohon tumbang menimpa kedai Flip Flop Bakeri. Kita sudah mengerahkan personel ke lokasi pohon tumbang untuk melakukan pembersihan. Dalam kejadian pohon tumbang tidak ada korban, tetapi menimbulkan kerugian materil,” ungkap Fauzan.
Selain itu, dijelaskan Fauzan, juga terjadi kebakaran travo listrik di SMA 3 Batusangkar. Beruntung, mobil kebakaran cepat sampai ke lokasi, sehingga api yang menyembur dari travo dapat segera dipadamkan dan tidak meluas.
“Kami masih mengumpulkan data, untuk informasi awal yang kami terima saat ini tiga kejadian tersebut yang terjadi. Kami mengimbau agar masyarakat dapat mencari tempat aman saat hujan petir terjadi. Jangan berada di area lapang, atau segera cari tempat berlindung yang dirasa aman,” imbaunya.
Sementara, Kasat Pol PP dan Damkar Yusnen mengatakan, korban Rino Kurniawan bekerja jualan alat-alat pancing, sedangkan korban Alan Putra bekerja berjualan ikan. Saat ini, kedua jenazah korban tersambar petir sudah dievakuasi ke RSUD Ali Hanafiah Batusangkar, untuk dilakukan visum.
“Keduanya tersambar petir ketika memancing di kolam pancing yang ada di Jorong Lantai Batu. Meski keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa kedua pemancing itu tidak tertolong. Dugaan sementara, keduanya sudah meninggal di lokasi sebelum dibawa ke rumah sakit,” ungkap Yusnen.
Ditambahkan Yusnen, sementara itu, masih akibat hujan lebat yang disertai petir, sebuah travo di SMA 3 Batusangkar ikut terbakar. “Mendapatkan laporan itu, pihaknya langsung mengerahkan personel dan armada untuk memadamkan travo listrik yang terbakar di sekolah tersebut. Kabarnya juga ada pohon tumbang yang menimpa bangunan,” ujar Yusnen.
Dijelaskan pemilik Flip Flop Bakeri, Charles mengatakan, pohon asam ini tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang. Beruntung pohon ini tumbang secara perlahan, sehingga karyawannya bisa menyelamatkan diri sebelum pohon menimpa bangunan.
“Pohon ini tumbang dengan perlahan. Hujan lebat, angin kencang, petir dan kila. Pada saat hujan lebat ada dua warga yang berteduh, beruntung karyawan dan warga tersebut selamat. Akibat peristiwa ini saya mengalami kerugian mencapai Rp 100 juta,” pungkasnya. (ant)