LIMAPULUH KOTA, METRO
84 warga Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota yang sempat dilaporkan hilang di dalam hutan Kamang, Kecamatan Magek, Kabupaten Agam saat mengikuti kegiatan tapak tilas memperingati hari Kesaktian Pancasila sejak Sabtu (3/10), akhirnya berhasil ditemukan.
Informasinya, Tim SAR gabungan yang melibatkan BPBD Limapuluh Kota dan BPBD Agam serta instansi terkait lainnya menemukan 84 warga yang hilang tersebut pada Minggu malam (4/10). Lokasi penemuan para korban pun jaraknya sangat jauh dari permukiman warga.
Saat ditemukan, kondisi keseluruh korban mengalami kelelahan lantaran telah berjalan kaki sangat jauh. Tim SAR gabungan pun kemudian memberikan petolongan kepada para korban dengan memberi makanan dan minuman agar mereka bisa kembali berjalan untuk dievakuasi dari dalam hutan.
Kepala BPBD Limapuluh Kota H Joni Amir melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Rahmadinol menyebut, seluruh warga Nagari suayan yang hilang dalam kegiatan tapak tilas Suayan Sariak-Kamang, sudah ditemukan dalam kondisi selamat di titik koordinat Bukik Batu Putiah (perbatasan Suayan Sariak-Kamang) sekitar pukul 19.00 Wib malam.
“Saat ditemukan. Memang ada beberapa orang kakinya mengalami kram dan harus ditandu dibawa turun dari dalam hitan yang berjarak sekitar 15-20 kilometer dari jalan Suayan Sariak. Dan sebahagian lainnya dalam kondisi baik-baik saja, tetapi kelelahan dan kelaparan. Tim SAR sudah memberikan makanan dan minuman kepada para korban,” kata Rahmadinol.
Rahmadinol menjelaskan, keeseluruhannya sebanyak 84 orang yang dilaporkan hilang dan seluruhnya sudah ditemukan. Untuk proses evakuasi langsung dilakukan setelah kondisi para korban kembali pulih. Tentunya, untuk proses evakuasi akan membutuhkan waktu berjam-jam.
“Malam ini (kemarin red) melalui jalur darat kita akan evakuasi seluruhnya keluar hutan. Dan tim penjemputan sudah berangkat ke lokasi para korban untuk membantu proses evakuasi,” sebut Rahmadinol.
Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, menyebut bahwa seluruh anak nagari Suayan yang sudah ditemukan di dalam hutan dalam kondisi selamat akan di evakuasi melalui Suayan Sariak. Mengingat dari Kamang Hilia medannya cukup berat melalui jalan terjal dan cukup berat. “Memang evakuasi akan dilakukan melalui Suayan, karena dari kamang medannya berat,” ucapnya.
Disampaikan Robi Saputra, ada tiga orang yang ditemukan di awal sudah berhasil sampai di Suayan dalam kondisi selamat. Dan tinggal sebanyak 81 orang lagi yang saat ini sedang dijemput oleh tiga tim sebanyak 50 orang terdiri dari Tagana, Masyarakat, TNI/Polri dan BPBD.
“Tiga Tim yang berangkat juga membawa pasokan logistik. Sehingga nanti akan dikasi makan dulu, baru turun keluar hutan. Jadi dari informasi masyarakat dari Nagari ketitik lokasi bisa ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan. Namun karena cuaca malam ini sedikit hujan tentu jalan agak licin dan malam, sehingga tentu agak lambat,” sebut Robi.
Sebelumnya, 84 orang warga Nagari Suayan Kecamatan Akabiluru Kabupaten Limapuluh Kota dilepas oleh Wali Nagari untuk mengikuti kegiatan tapak tilas Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan berjalan kaki dari Nagari Suayan menuju Kamang melewati hutan, Sabtu pagi (3/10).
Pada kesempatan yang sama juga dilepas rombongan dari pemerintahan nagari Suayan dan Karang Taruna sebanyak 14 orang dalam kegiatan menelusuri tempat objek wisata air terjun dan embung. Namun, rombongan yang 14 orang sudah kembali dari Simarasok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sabtu (3/10) sekitar pukul 18.00 WIB. Sedangkan 84 rombongan napak tilas tak kunjung kembali hingga dilaporkan hilang.
Wali Nagari Suayan Misparizon Dt Momat yang ikut dalam rombongan Pemerintahan Nagari dan Karang Taruna, menyebut tidak pernah bertemu dalam hutan dengan rombongan anak nagari yang berjumlah 84 orang dalam kegiatan tapak tilas Suayan-Kamang.
“Saat pelepasan di Nagari Suayan ada dua kelompok, pertama Pemerintahan Nagari dan Karang Taruna dengan agenda melihat objek wisata dan embung, ini sudah kita rencanakan sejak dua bulan lalu. Saat sampai di Simarasok Pukul 18.00 WIB, baru ada sinyal dan masuk pesan WA ke Karang Taruna yang menyebutkan bahwa rombongan tapak tilas Suayan-Kamang baru sampai di Batu Putiah (perbatasan Suayan dengan Kamang),” ujar Misparizon.
Mizparizon menambahkan, karena masih jauh jarak yang harus ditempuh oleh kelompok tapak tilas yang harus menempuh perjalanan tiga jam lagi menuju Kamang, ia pun memerintahkan agar mereka kembali ke Sungayang. Tetapi, saat sudah sampai di kantor Wali Nagari, kelompok napak tilas belum juga sampai.
“Malam itu juga kami sudah turun melakukan pencarian sebanyak 33 orang dari Suayan, dan dari Kamang Hilia dan Mudiak juga dibantu pihak BPBD Limapuluh Kota, tapi hasilnya masih belum ada,” sebut Wali Nagari.
Disampaikan Mizparizon, tapak tilas Suayan-Kamang ini sudah sering dilakukan dan memang sudah ada jalan setapak yang tembus dari Suayan-Kamang. Namun, sejak 20 tahun terakhir memang jarang dilakukan dalam bentuk kegiatan yang dilakukan Pemerintah Nagari baik Suayan maupun Kamang.
“Bahkan, dari seluruh peserta ada 10 orang tahu jalan. Tetapi bisa tersesat kareba mungkin jalan-jalan yang sudah ada bisa saja sudah tertutup kayu tumbang atau semak belukar sehingga saat mencari jalan lain. Kami dengan Kamang itu bagai suadara kandung hanya administrasi wilayah yang membedakan,” ujarnya. (us/pry)