PADANG, METRO–Kesiapan warga Kota Padang menghadapi bahaya gempa dan tsunami akan diuji. Menguji kesiapan warga, Pemerintah Kota Padang berencana akan menggelar simulasi gempa dan tsunami, pada 5 November 2025 mendatang.
Dipastikan kegiatan ini diadakan di delapan kecamatan yang terbilang rawan bencana gempa dan tsunami. Latihan berskala besar ini dirancang untuk mengukur dan meningkatkan kapasitas respons masyarakat saat menghadapi skenario terburuk gempa bumi yang berpotensi tsunami.
“Ketika simulasi nanti kita harus pastikan tidak ada kejadian seperti kecelakaan dan lainnya, semua harus zero accident,” kata Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Harmadi Algamar saat membuka Rapat Pesiapan Drill Tsunami di Gedung Youth Center Bagindo Aziz Chan Padang, Senin (13/10).
Delapan kecamatan itu yakni Bungus Teluk Kabung dengan enam kelurahan, Koto Tangah (11 kelurahan), Nanggalo (6 kelurahan), Padang Barat (10 kelurahan), Padang Selatan (11 kelurahan), Padang Timur (3 kelurahan), Padang Utara (7 kelurahan), Lubuk Begalung (1 kelurahan).
“Seluruh kelurahan itu berisiko terdampak bencana gempa dan tsunami sesuai kajian risiko bencana Kota Padang tahun 2023,” jelas sekda.
Simulasi ini nantinya akan melibatkan lebih kurang 200.000 jiwa warga Padang. Seluruhnya berada di 55 kelurahan dan 8 kecamatan.
“Pelaku simulasi nantinya melibatkan siswa sekolah dasar, menangah dan tingkat atas. Kemudian mahasiswa di perguruan tinggi, hotel, rumah sakit, perusahaan swasta, pasar dan sebagainya,” sebut Andree.
Sekda mengatakan, pada saat simulasi nanti, tepat pada pukul 10.00 WIB, tanda gempa bumi yang disepakati dibunyikan. Seperti bel, kentongan, lonceng, pluit, dan lainnya.














