JAKARTA, METRO–Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan seluruh jajarannya dalam kondisi siaga penuh menghadapi potensi bencana alam. Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa setiap unit kerja di bawah kementeriannya harus mampu merespons cepat setiap kejadian bencana, terutama menghadapi musim penghujan yang mulai datang.
“Setiap detik, setiap menit itu berbicara soal nyawa manusia dan harta benda. Karena itu, koordinasi dan respons cepat menjadi harga mati,” tegas Dody dalam Apel Siaga Tanggap Bencana yang digelar di Kantor Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Bandung, Kamis (4/9).
Dody menjelaskan, instruksi siaga 24 jam tersebut merupakan langkah antisipatif terhadap peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa Indonesia mulai memasuki masa peralihan menuju musim penghujan.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah wilayah dilaporkan sudah mengalami banjir dan tanah longsor.
“Karena itu, kami ingin memastikan seluruh peralatan dan personel siap digunakan sewaktu-waktu,” ujar Dody.
Dody menegaskan, seluruh alat berat, perlengkapan penanganan banjir, hingga logistik pendukung telah melalui pengecekan menyeluruh di wilayah yang berisiko tinggi terhadap bencana. Wilayah prioritas antara lain Jawa Barat, Sukabumi, dan daerah-daerah dengan potensi cuaca ekstrem sebagaimana diprediksi BMKG.
“Jangan sampai nanti ada longsor, tapi peralatan tidak siap atau penunjangnya tidak siap. Kami pastikan kesiapan tanggap darurat menjadi prioritas,” katanya.
Kementerian PU, lanjut Dody, juga memperkuat koordinasi lintas lembaga, baik dengan BNPB, BPBD, pemerintah daerah, maupun BMKG, untuk memastikan sistem peringatan dini dan pelaporan lapangan berjalan efektif.













