Setelah Nabi Daud AS wafat, anaknya yakni Nabi Sulaiman meneruskan kerajaan Bani Israil. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Sulaiman yang merupakan raja segala makhluk.
“Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya),” firman Allah SWT dalam Alquran surat Sad ayat 30.
Nabi Sulaiman AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani. Allah mengutus Nabi Sulaiman untuk memperbaiki akhlak Bani Israil. Sulaiman berdakwah berdasarkan Taurat, kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud.
Selain menjadi nabi, Allah SWT juga menganugerahkan kerajaan yang besar yang pernah ada di dunia untuk Sulaiman.
Dia menjadi raja untuk segala makhluk. Tak hanya manusia, Sulaiman merajai binatang serta makhluk gaib seperti jin dan setan. Allah SWT menjadikan jin dan setan tunduk pada Nabi Sulaiman.
“Dan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu; dan Kami yang memelihara mereka itu,” firman Allah dalam Alquran surat Al-Anbiya ayat 82.
Dalam surat Saba dijelaskan para jin itu bekerja untuk Nabi Sulaiman membuat gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, dan piring-piring besar. Nabi Sulaiman juga diberi mukjizat melunakkan tembaga.
Alkisah, pada suatu hari Sulaiman mengumpulkan bala tentaranya yang terdiri dari jin, manusia, dan burung yang berbaris dengan tertib. Saat memeriksa kawanan burung, Sulaiman melihat burung Hud-Hud tak ada di tempat.
“Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas,” kata Sulaiman, sesuai dengan surat An-Naml ayat 20-21.
Tak lama, Hud-Hud pun datang dan langsung memberi kabar dari negeri Saba. “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan,” kata Hud-Hud.
Hud-Hud memberi tahu bahwa dia menjumpai seorang perempuan dengan singgasana yang besar. Perempuan itu adalah Ratu Balqis. Hud-Hud menyebut Ratu Balqis dan pengikutnya menyembah matahari. Sulaiman tak langsung percaya pada berita yang disampaikan burung Hud-Hud. “Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta.
Sulaiman lalu memerintahkan Hud-Hud untuk membawa sebuah surat ke Negeri Saba. Saat mendapati surat itu, Ratu Balqis tampak terkejut dan kebingungan. “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri,” tulis Sulaiman dalam surat itu.
Balqis lalu mengutus anak buahnya untuk mengirimkan hadiah berupa harta benda yang berlimpah untuk Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman menolak hadiah itu dan mengancam bakal berperang melawan kerajaan Ratu Balqis.