Golkar Dinilai Punya Peran Penting ‘Back-up’ Laju Pemerintahan Prabowo-Gibran dari Oposisi

PIDATO POLITIK— Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) didampingi sejumlah Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (kiri), Airlangga Hartarto (kedua kiri), Zulkifli Hasan (kedua kanan) dan Yusril Ihza Mahendra (kanan) menyampaikan pidato politik usai penetapan hasil Pemilu 2024 di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (20/3).

JAKARTA, METRO–Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawa­pres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024. Kemenangan itu dicapai, setelah Prabowo-Gibran me­raih 96.214.691 suara atau 58,57 persen total suara.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Stra­te­­gic Ahmad Khoirul Umam menilai, kemenangan Pra­bowo-Gibran tersebut me­ru­pakan kerja kolektif peran semua partai pengu­sung yang terga­bung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Namun, Umam menilai Par­tai Gol­kar di­bawah ke­pe­mim­pinan Airlangga Har­­tarto memiliki peran le­bih besar di­banding partai-par­tai lain dalam meme­nang­kan pasangan Pra­bo­wo-Gibran.

“Tapi Golkar kontribusinya besar. Nah, yang menjadi titik bargaining position ke depan adalah kekuatan Golkar di parlemen,” kata Umam kepada wartawan, Jumat (22/3).

Dia menilai, peran kunci dalam kesuksesan Pra­bowo-Gibran datang dari dukungan solid Partai Gol­kar. Pasalnya, partai berlambang pohon beringin itu mengalami kenaikan suara yang paling signifikan di­ban­dingkan pemilu legislatif sebelumnya, dengan lonjakan lebih dari dua persen.

Berdasarkan data KPU RI, pada pemilu 2019, Gol­kar meraih 17.229.789 sua­ra (12,31 persen), Gerindra 17.594.839 suara (12,57 persen), Demokrat 10.876.507 suara (7,77 persen), dan PAN 9.572.623 suara (6,84 persen).

Sementara itu pada Pe­milu 2024, Golkar 23.208.654 suara (15,28 persen) atau naik 2,97 persen, Gerindra 20.071.708 suara (13,22 persen) atau naik 0,65 persen, Demokrat 11.283.160 suara (7,43 persen) atau turun 0,34 persen; PAN 10.984.003 suara (7,23 persen) atau naik 0,39 persen.

Umam menjelaskan, Golkar di Pemilu 2024 dengan meraih 23.208.654 sua­ra, maka partai tersebut memiliki kekuatan 102 kursi di DPR RI. Jumlah itu, hanya terpaut tujuh kursi dengan peraih suara terbanyak Pileg 2024 yaitu PDIP 109 dengan kursi.

Karena itu, Umam menilai Golkar akan memiliki peran strategis dalam men­ciptakan stabilitas politik pemerintahan Prabowo-Gibran khususnya di parlemen. “Jadi, terpaut 7 kursi (dengan PDIP) Golkar akan memegang peran cukup strategis dalam pemerintahan Prabowo-Gibran,” jelasnya.

Dosen Universitas Pa­ra­­ma­dina itu menegaskan, Golkar tentu diharapkan oleh Prabowo-Gibran menjadi salah satu kunci dalam meredam gejolak stabilitas politik dan dinamika yang ada di parlemen. Apalagi jika partai oposisi melakukan manuver politik terhadap pemerintahan di DPR.

“Itu menjadi titik kuat dari bargaining position Golkar bagi pemerintah ke depan,” pungkasnya. (jpg)

Exit mobile version