JAKARTA, METRO–Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat sorotan publik. Pasalnya perolehan suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu mendadak melambung di rekapitulasi suara yang sedang berlangsung di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Padahal sebelumnya hasil data dari hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, perolehan suara PSI hanya sekitar 2 persen.
Belakangan ini suaranya mendadak mendekati 3 persen. Hal itu mendapat sorotan banyak pihak. Jika benar PSI mendapat suara 4 persen dan lolos ambang batas parlemen, maka ada potensi sang ketua umum Kaesang Pangarep terjun ke Pilkada.
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti mengatakan, lonjakan suara PSI pada hasil real count KPU perlu dikritisi dan dikawal bersama. Kenaikan suara itu dinilai tidak wajar. Jika tidak diawasi, suara partai yang dipimpin Kaesang tersebut bisa tembus 4 persen.
“Harus ditilik bagaimana suara itu masuk melalui C1 plano. Kalau PSI berhasil masuk Senayan, bukan mustahil Kaesang maju sebagai kepala daerah,” tutur Ikrar yang juga peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Di tempat lain, Komisioner KPU Idham Holik mengatakan bahwa pihaknya bakal mengonfirmasi jajarannya untuk mengecek anomali perolehan suara PSI. Khususnya ke jajaran panitia pemilihan kecamatan (PPK). Dia memastikan, data yang tidak sinkron itu akan disinkronkan dengan formulir C hasil.
“Nanti akan kami bantu konfirmasi (ke PPK, Red) betul tidaknya (perolehan suara PSI yang berbeda dengan C hasil, Red),” kata Idham saat ditemui di kantor KPU Jakarta kemarin. Dia kembali menegaskan bahwa rekapitulasi suara yang dipublikasikan di sistem KPU hanya alat bantu. Bukan hasil resmi.