Dari 8 Caleg Partai Hanura, Zulhendri menempati nomor urut 1. Zulhendri bukan orang baru di perpolitikan Sumbar. Dia pernah menjadi anggota DPR RI Dapil Sumbar 1 dari Partai Bintang Reformasi (PBR) 2004-2009. Sempat hijrah ke PKB, kini dia fokus membantu pemenangan Partai Hanura di bawah kepemimpinan Ketua Umum Hanura Osman Sapta Odang (OSO).
Partai Garda Republik Indonesia atau Partai Garuda menempatkan kader mudanya Derry Yuzairi di nomor urut 1. Sebelumnya, aktivis ini kerap terlihat pada kegiatan-kegiatan PBB. Sekarang, mengusung Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Garuda sedang berjuang melewati 4 persen.
Sempat terlempar ke nomor urut 4 saat daftar calon sementara (DCS), saat ini incumbent Athari Gauthi Ardi kembali nomor 1 dari Partai Amanat Nasipnal (PAN). Athari disebut-sebut akan kembali mendapatkan satu kursi di Dapil ini, meski PAN akan kesulitan mendapatkan dua kursi. Sebagai anggota DPR Komisi V dan anak dari Bupati Solok Epyardi Asda, nomor urut 1 akan sangat membantu bagi Athari menemui periode keduanya.
PBB punya Caleg luar biasa di Dapil 1 dengan nomor urut 1. Dia adalah Dr dr Norman Zainal SpOT, dokter spesialis ortopedi yang berpraktek di Rumah Sakit Umum YARSI dan RSU Bunda Jakarta. Alumni Universitas Andalas pada tahun 1980. Norman menjabat Ketua Indonesia Orthopedic and Traumatology Research Society (IOTRS) dan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). PBB akan berusaha maksimal untuk mendapatkan kursi, dengan terlebih dahulu mendapatkan PT 4 persen.
Partai Demokrat kembali memberikan nomor urut 1 kepada incumbent Darizal Basir. Dia sudah tiga periode di DPR RI, dan pernah menjadi Bupati Pessel. Meski sudah berumur 73 tahun, sebagai mantan militer, Darizal Basir masih sangat kuat dan terus bergerak mendapatkan suara untuk Demokrat. Dia diperkirakan masih akan meneruskan periode keempatnya.
Dedy Bachtiar menjadi andalan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di nomor urut 1. Dia sudah ‘membombardir’ Kota Padang dan daerah Sumbar 1 lainnya dengan baliho-baliho besarnya yang estetik. Dedy mungkin menjadi satu-satunya Caleg PSI yang benar-benar all out memenangkan Prabowo-Gibran. Dengan gambar AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan, baliho Dedy terlihat bagus dan menarik perhatian.
Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menempatkan mantan bakal calon DPD RI asal Sumbar Rifo Darma Saputra di nomor urut 1. Pengusaha muda asal Minangkabau yang dikenal dengan Gerakan Satu Juta Sajadah itu sebelumnya mengundurkan diri sebagai calon DPD. Kini, dia menggantikan Ali Mukhni sebagai Ketua DPW Perindo Sumbar. Dia bagian dari rencana Hari Tanoesoedibjo meloloskan Perindo ke parlemen.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menempatkan mantan Bupati Solok dua periode Gusmal di nomor urut 1. Jika ingin berbicara banyak, Gusmal harus mendapatkan suara juga di luar Kabupaten Solok. Karena di Solok sekarang sudah terlalu banyak pemain, seperti Athari Gauthi dan Novi Chandra dari Partai Gerindra. Gusmal adalah politisi yang cakap, meski sempat menjalani hidup di balik terali besi karena kasus korupsi.
Sumbar ternyata menjadi Dapil Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi dan dia pastinya nomor urut 1. Menantu tokoh reformasi Amien Rais itu sepertinya yakin, Sumbar masih ramah untuk Amien dan partainya. Kita lihat, saja, apakah denan mendukung Anies-Imin, bisa membuat Partai Ummat berbuat banyak di Sumbar dan Indonesia umumnya.
Para pemilik nomor urut 1 pastinya akan bekerja dengan baik untuk memastikan mereka duduk di parlemen. Kalah dari nomo urut di bawahnya akan menjadi aib bagi mereka. Apalagi kalau sudah ‘membayar’ mahal-mahal nomor urut yang didapat. Seperti kata humoris dari Amerika Serikat Evan Esar, “Definisi dari pelaku statistik: Seseorang yang percaya angka tidak akan bohong, tapi juga mengakui bahwa jika dianalisa, beberapa di antaranya tidak akan berarti apa-apa.” Bagi yang tidak nomor urut satu, jangan putus asa. (Wartawan Utama)