Tekan Isu SARA-Hoax di Pemilu, Polri Gelar Operasi Nusantara Cooling System

KETERANGAN PERS— Irjen Asep Edi Suheri saat memberi keterangan pers dihadapan media, Senin (2/10).

JAKARTA, METRO–Polri bakal menggelar Operasi khusus bernama Nusantara Cooling System untuk pengamanan Pemilu dan Pilkada 2024. Operasi itu digelar untuk mencegah terjadinya polarisasi hingga pemberantasan hoaks selama masa Pemilu.

Kepala Operasi Nusantara Cooling System Irjen Asep Edi Suheri mengatakan operasi ini kembali diaktifkan sejak 11 September 2023. Hal itu sesuai dengan surat perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 25 Agustus 2023.

“Operasi tersebut bertujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang SARA, baik yang terjadi di tengah masyarakat maupun di ruang siber, dengan mengutamakan preemtif dan preventif,” ujar Asep Edi kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/10).

Wakabareskrim Polri itu mengatakan dalam pelaksanaannya nanti, operasi ini tidak melakukan tindakan penegakan hukum. Tetapi, mengedepankan upaya dialog dan komunikasi.

“Sehingga dalam operasi ini kami sampaikan bahwa tidak ada melakukan upaya penegakan hukum, jadi preemtif dan preventif,” katanya.

Asep mengatakan terdapat 4 satuan tugas (satgas) dan 8 Subsatgas dalam Operasi Nusantara Cooling System. Ke-4 Satgas yang dimaksud yakni Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Humas, dan Satgas Ban Ops.

“Cara bertindak yaitu melakukan deteksi pembinaan masyarakat, patroli dialogis, patroli siber, sosialisasi dan bantuan operasi,” jelasnya.

Satgas Preemtif, kata Asep, terdiri dari Subsatgas intelijen dan Subsatgas Binmas. Tugasnya, untuk mendeteksi dini gangguan dan membangun mitra dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Kemudian, Satgas Preventif terdiri dari Subsatgas Patroli Siber dan Subsatgas Dialogis Netizen. Satgas ini bertugas untuk melakukan patroli siber serta melaksanakan dialog kepada intelijen hingga influencer untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

“Satgas Humas yang terdiri dari Subsatgas Penmas dan Subsatgas Multimedia yang memiliki tugas antara lain menyampaikan ajakan, imbauan, sosialisasi dan edukasi serta melakukan monitoring media, baik media sosial maupun media mainstream,” jelas Asep.

“Satgas Ban Ops yang terdiri dari Subsatgas TIK dan Subsatgas Logistik yang memiliki tugas antara lain melakukan dukungan teknologi, informasi dan logistik kepada Nusantara Cooling System,” lanjutnya.

Lebih lanjut, mantan Dirtipidsiber Bareskrim Polri itu berharap Operasi Nusantara Cooling System ini bisa mewujudkan pemilu damai.

“Kami mohon dukungan dan mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghindari hal-hal yang dapat mengganggu stabilitas keamanan terutama hal-hal yang dapat memicu konflik sosial sehingga kita bisa bersama-sama mewujudkan pemilu damai,” ucapnya.

Sebagai informasi, Satgas Nusantara Polri sebelumnya sudah pernah dibentuk dalam rangka mengamankan situasi negara saat Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Komjen Gatot Eddy Pramono saat itu yang ditunjuk menjadi Kepala Satgas (Kasatgas) Nusantara Polri. (*)

Exit mobile version