Mulai ada Titik Terang

image description

Oleh: Reviandi

Banyak yang bersepakat debat pamungkas antarcapres yang digelar pada Minggu 4 Februari 2024 lalu memperlihatkan bahwa antar-capres saling menahan diri untuk tidak menyerang. Tak ada kejutan atau potongan-potongan video debat yang viral seperti sebelumnya. Banyak yang mengaku kecewa dengan debat terakhir itu. Tak seru.

Bahkan, terkesan para Capres seolah-olah sangat takut melakukan blunder atau kesalahan-kesalahan yang akan memengaruhi keterpilihan mereka. Karena “diduga” robohnya elektabilitas Ganjar-Mahfud karena terlalu banyak menyerang Presiden Jokowi dan pemerintahannya. Begitu juga dengan elektabilitas Anies Baswedan yang tergerus karena kerasnya serangan pribadi kepada Prabowo.

Yang terjadi adalah, Prabowo semakin di atas angin. Karena banyak lembaga survei yang menyatakan Prabowo-Gibran sebagai pemenang karena telah menembus survei di atas 50 persen. Sementara dua rivalnya sudah berada di kisaran 20 persenan saja. Ini yang diduga membuat elektabilitas pasangan nomor urut 1 dan 3 malah cenderung menurun. Bahkan semakin jauh dengan peluang ke putaran kedua.

Bahkan, pengamat politik Rocky Gerung yang banyak dikira berada di tim Anies-Muhaimin mengakui, debat terakhir itu secara alami menyebut Prabowo punya keikhlasan. Sementara Anies kecerdasan dan Ganjar Pranowo sebagai orang yang angkuh. Rocky pun sepertinya mulai memahami, seperti apa pilihan utama rakyat Indonesia.

Meski masih sangat banyak pendukung Anies yang masih merasa Rocky Gerung berada di pihak mereka. Dan terus mengagungkannya. Meski pada nonton debat terakhir, Rocky menolak memakai jaket 01 dan memilih melemparkannya ke penonton yang hadir. Rocky juga sempat kesal dengan penonton yang meneriakinya saat mengatakan Prabowo orang yang ikhlas. Rocky tak terima dan menyebut yang menyorakinya adalah kedunguan.

Tapi ada lagi yang menarik saat anggota DPR Adian Napitupulu mulai tak begitu keras kepada Prabowo Subianto. Dia mengatakan, bagi yang lapar bisa mengadu ke Prabowo dan akan diberikan makanan gratis. Karena kalau datang ke Anies akan diberikan cerita, gagasan dan yang tidak akan mengenyangkan.

Adian dikenal sangat keras mengkritik Prabowo sejak lama. Bahkan jelang Pilpres, tetap “menghajar” Prabowo dengan latar belakangnya dan banyaknya hal yang terkait dengan Prabowo di masa lalu. Kini begitu mudahnya dan ramahnya dia memuji Prabowo yang memang kerap menyebutkan makan gratis pada saat debat. Bahkan sempat diserang Ganjar yang menyatakan Prabowo lebih peduli makan gratis ketimbang internet gratis.

Akhirnya pemilih cenderung dinilai tidak mengubah pilihannya usai menonton debat terakhir. Kendati begitu, ruang bagi pemilih untuk mengubah pilihannya tetap terbuka hingga hari pemungutan suara, terutama apabila kandidat atau timnya justru melakukan blunder politik atau muncul gerakan-gerakan di akar rumput yang masif.

Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Delia Wildianti mengatakan, kurang dari 10 hari menjelang pencoblosan ini merupakan momen-momen krusial bagi para kandidat untuk bisa menjaga pemilihnya. Ia melihat, di sisa waktu ini, agak sulit mengubah pilihan pemilih fanatik. “Rata-rata orang sudah menentukan pilihan. Ada ruang (pemilih mengubah pilihannya), tetapi kayaknya kecil,” ujar Delia.

Hal ini terekam pula dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan usai debat. Sebagian besar (88 persen) responden mengaku pilihan capresnya masih tetap sama seperti sebelum debat berlangsung.

Pengakuan ini terlihat meningkat sedikit dibandingkan dengan debat keempat yang mempertemukan setiap cawapres. Pada jajak pendapat sebelumnya (21/1/2024), sebanyak 86,4 persen merasa tidak akan mengubah paslon pilihannya setelah menyaksikan debat.

Artinya lagi, survei-survei yang beredar hari ini telah mendapatkan “pengesahan” dari lawan ataupun kawan dari Prabowo-Gibran. Bahkan di Sumbar, para kepala daerah yang partainya bukan pendukung 02 mulai hati-hati bertindak. Mereka lebih memilih wait and see soal kepala arah angin politik. Karena bisa saja dukungan yang berseberangan akan berbahaya bagi mereka yang akan maju kembali pada Pilkada 2024.

Sekarang pun di Sumbar, arah angin sudah terlihat berubah. Prabowo-Gibran juga sudah memenangkan Pilpres di Sumbar dari hasil berbagai survei. Sudah menyalip Anies Baswedan yang awalnya dianggap pilihan utama masyarakat Sumbar. Apalagi semua kegiatan tim Prabowo-Gibran di Sumbar ramai dihadiri masyarakat. Tak ada lagi sepertinya yang meragukan kemenangan hatrik Prabowo di Sumbar.

Pengusaha dan penerbit, Malcolm Forbes mengatakan, “Kemenangan menjadi hal paling manis ketika Anda telah mengenal kekalahan.” Ayo, sekali lagi. Jangan ribut. Jangan baper. Ini hanya siklus lima tahunan yang akan kita jalani saat nyawa masih di kandung badan. (Wartawan Utama)

Exit mobile version