Akhirnya pemilih cenderung dinilai tidak mengubah pilihannya usai menonton debat terakhir. Kendati begitu, ruang bagi pemilih untuk mengubah pilihannya tetap terbuka hingga hari pemungutan suara, terutama apabila kandidat atau timnya justru melakukan blunder politik atau muncul gerakan-gerakan di akar rumput yang masif.
Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Delia Wildianti mengatakan, kurang dari 10 hari menjelang pencoblosan ini merupakan momen-momen krusial bagi para kandidat untuk bisa menjaga pemilihnya. Ia melihat, di sisa waktu ini, agak sulit mengubah pilihan pemilih fanatik. “Rata-rata orang sudah menentukan pilihan. Ada ruang (pemilih mengubah pilihannya), tetapi kayaknya kecil,” ujar Delia.
Hal ini terekam pula dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan usai debat. Sebagian besar (88 persen) responden mengaku pilihan capresnya masih tetap sama seperti sebelum debat berlangsung.
Pengakuan ini terlihat meningkat sedikit dibandingkan dengan debat keempat yang mempertemukan setiap cawapres. Pada jajak pendapat sebelumnya (21/1/2024), sebanyak 86,4 persen merasa tidak akan mengubah paslon pilihannya setelah menyaksikan debat.
Artinya lagi, survei-survei yang beredar hari ini telah mendapatkan “pengesahan” dari lawan ataupun kawan dari Prabowo-Gibran. Bahkan di Sumbar, para kepala daerah yang partainya bukan pendukung 02 mulai hati-hati bertindak. Mereka lebih memilih wait and see soal kepala arah angin politik. Karena bisa saja dukungan yang berseberangan akan berbahaya bagi mereka yang akan maju kembali pada Pilkada 2024.
Sekarang pun di Sumbar, arah angin sudah terlihat berubah. Prabowo-Gibran juga sudah memenangkan Pilpres di Sumbar dari hasil berbagai survei. Sudah menyalip Anies Baswedan yang awalnya dianggap pilihan utama masyarakat Sumbar. Apalagi semua kegiatan tim Prabowo-Gibran di Sumbar ramai dihadiri masyarakat. Tak ada lagi sepertinya yang meragukan kemenangan hatrik Prabowo di Sumbar.
Pengusaha dan penerbit, Malcolm Forbes mengatakan, “Kemenangan menjadi hal paling manis ketika Anda telah mengenal kekalahan.” Ayo, sekali lagi. Jangan ribut. Jangan baper. Ini hanya siklus lima tahunan yang akan kita jalani saat nyawa masih di kandung badan. (Wartawan Utama)