Prabowo ternyata Unggul di Sumbar

Oleh: Reviandi

SEPANJANG Rabu 24 Ja­nua­ri 2024, suasana sedikit ber­beda menyelimuti Su­matra Barat (Sumbar). Saat sebagian politisi sedang menyiapkan kedatangan Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan ke Kota Padang, kabar lainnya me­nye­ruak. Capres nomor 2 Pra­bowo Subianto dan pasangan­nya Gibran Rakabuming Ra­ka disebut telah “meme­nang­kan” kontestasi di Sumbar.

Adalah Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan, Prabowo-Gibran berpotensi besar menang di Sumbar. Di luar prediksi atau klaim-klaim pihak tertentu yang menyatakan Anies-Muhaimin akan menang di Sumbar. Meski secara nasional mereka dinyatakan sangat jauh tertinggal dari Prabowo-Gibran.

LSI pastinya bukan lembaga survei kaleng-kaleng yang sudah punya sejarah panjang dalam dunia yang menganalisis politik secara akademis. Bukan lembaga yang bisa dibayar atau disogok untuk menyenangkan hati yang membayar. Karena itu adalah harga diri dari lembaga yang dikenal sejak lama, bahkan salah satu pelopor dunia survei.

Dengan tajuk hasil survei terbaru peta elektoral jelang Pemilu 2024 Sumbar, LSI menyatakan Prabowo yang merupakan Presiden pilihan Sumbar 2014 dan 2019 kem­bali memenangkan survei. Sementara Ganjar-Mahfud bi­sa lebih parah dari per­sen­ta­se kekalahan Jokowi 2019 di Sumbar. Jokowi hanya men­­dapatkan 13 persen saja.

Artinya, hasil survei LSI menyatakan masyarakat Sumbar masih memilih Pra­bowo Subianto sebagai Presiden. Suara Prabowo-Gibran mencapai 49,8 persen, meninggalkan Anies Baswedan-Mu­haimin Iskandar 42,1 persen. Sementara untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hanya di angka 4,3 persen saja. Dan yang tidak tahu atau tidak menjabat sekitar 3,8 persen.

Survei bertajuk “Peta Elektoral Jelang Pemilu 2024 di Sumatra Barat” ini digelar pada 11-18 Januari 2024, atau menjadi hasil survei terbaru yang diterbitkan oleh lembaga survei nasional di Sumbar.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan PhD mengatakan, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Sumbar yang punya hak pilih dalam Pemilihan Umum. Yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Di setiap dapil DPR RI di Sumbar diambil sampel sebanyak 800 orang dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sehingga total sample secara keseluruhan sebanyak 1.600 responden di Provinsi Sumbar. Total sample tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±2.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di tiap Dapil Sumbar yang terdistribusi secara proporsional. Analisis gabungan diterapkan pembobotan sehingga sampel dari seluruh Kabupaten/Kota juga terdistribusi secara proporsional di tingkat Provinsi.

Survei dilakukan dengan simulasi tiga nama tertutup dan surat suara pasangan Capres-Cawapres. Pertanyaannya, jika pemilihan Presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden di antara pasangan nama berikut ini? Pada simulasi tertutup 3 nama Prabowo Subianto mendapatkan 49,7 persen, Anies Baswedan 41,8 persen, Ganjar Pranowo 4,3 persen dan  TT/TJ  4,1 persen.

Pada simulasi surat sua­ra dilakukan, ternyata tidak berubah banyak saat dimasukkan nomor urut 1 Anies-Imin, nomor urut 2 Prabowo-Gibran dan nomor 3 Ganjar-Mahfud. Dari situlah kita mendapatkan Prabowo-Gibran unggul atas Anies-Imin se­kitar 7,7 persen. Prabowo-Gibran 49,8 persen, Anies-Imin 42,1 persen. Sementara suara Ganjar-Mahfud memang jauh, hanya di 4,3 persen. Yang tidak tahu atau tidak menjawab  hanya 3,8 persen.

LSI melakukan simulasi jika Pilpres masuk dua putaran. Jika yang lolos Prabowo melawan Anies, maka suara Prabowo-Gibran 50,5 persen dan Anies-Imin 43 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab kecil hanya 6,3 persen. Sementara jika yang lolos Anies melawan Ganjar, maka suara Anies-imin 58,2 persen dan Ganjar-Mahfud hanya 9,0 persen. Angka tidak tahu atau tidak menjawab sangat besar, 32,8 persen.

Hal yang sama juga terjadi jika yang tak lolos adalah Anies. Suara Prabowo-Gibran 68,3 persen dan Ganjar-Mahfud hanya 7,3. Angka tidak tahu atau tidak menjawab juga tinggi, mencapai 24,5 persen. Bahkan, LSI juga masih melakukan survei top of mind Capres secara pribadi. Prabowo menjadi yang tertinggi dengan 48,6 persen, disusul Anies Baswedan 42,4 persen, Ganjar 3,7 persen dan Ridwan Kamil serta para tokoh lainnya hanya mendapatkan nol koma saja.

LSI tampil beda dengan melakukan survei sampai jika Pilpres sampai ke putaran kedua. Sumbar memang punya pemilih yang sangat loyal dan militan. Jika Anies-Imin tak lolos ke putaran kedua,­ potensi Golput yang men­jadi tidak tahu/tidak menjawab mencapai 24,5. Sementara kalau yang tak lolos Prabowo, “golput” men­­capai 32,8 persen.

Begitu benarlah orang Sumbar mencintai calon yang diusungnya. Artinya, putaran kedua terjadi, maka potensi Golput di Sumbar akan melonjak. Hal ini sebenarnya yang membuat survei LSI ini lebih bisa dipercaya. Karena memastikan karakter orang Minang yang teguh pendirian tak mudah berpaling ke lain hati. Meski sempat melirik Anies Bas­wedan, kini sepertinya co­me­back ke Prabowo.

Pejuang Afrika Selatan Nelson Mandela pernah berujar, “Politik yang baik adalah politik yang berpihak pada kebenaran dan keadilan.” Jadi, siapapun yang menang di Sumbar sebenarnya terlalu penting. Yang paling penting masyarakat Sumbar bisa lebih baik. (Wartawan Utama)

Exit mobile version