Mencari Pemilik Kursi DPR RI Sumbar II

Oleh: Reviandi

DAERAH Pemilihan (Dapil) Sumbar II terdiri dari Kabupaten Padangpariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuah, Limapuluh Kota, Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar). Jumlah kursinya lebih kecil dari Dapil Sumbar 1 yang memiliki delapan kursi. Di Dapil ini hanya memperebutkan enam kursi.

Saat ini, ada enam politisi dari enam partai berbeda dari Dapil 2. Dan pada Pemilu ini, kemungkinan hanya dua atau tiga yang akan bertahan. Setidaknya hal itu tergambar dari berbagai hasil survei lembaga lokal maupun nasional. Dua partai disebut cukup dominan dengan dua Caleg “raksasa” yang mendominasi 2014 dan 2019 lalu.

Partai Gerindra disebut tetap memenangkan suara dari Dapil berat ini. Sama seperti 2019, Ade Rezki Pratama bisa mendapatkan kursi pertama Gerindra. Meski akan sulit mengharapkan kursi kedua untuk lima Caleg Gerindra lainnya. Karena banyak calon yang lumayan dominan dari partai lain.

Ade Rezki hampir pasti melenggang untuk masa jabatan periode ketiganya. Karena sangat berat melawan pemuda santun yang saat ini sibuk berkampanye. Hampir setiap hari Ade berkeliling Dapil Sumbar 2 mengampanyekan dirinya dan juga Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Meski berat, kursi kedua Gerindra bisa saja didapat Caleg nomor urut 2 Erizal Chaniago atau dua Ketua DPRD, Bustomi dari Pasaman dan Harpen Agus Bulyandi alias Andi Cover dari Kota Pariaman. 2019 lalu, Erizal Chaniago nyaris mendapatkan kursi keenam, sebelum di penghitungan terakhir dikalahkan kader PPP Muhammad Iqbal, putra mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah.

Kursi kedua hampir dipastikan diraih Partai Demokrat. Bahkan bisa juga menjadi pemilik kursi pertama. Nama incumbent Reza Oktoberia bisa tersingkir melihat hasil-hasil survei yang ada. Karena tingginya elektabilitas Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar Mulyadi. Yang dalam tagline kampanyenya adalah kembali ke DPR.

Memang, Mulyadi sudah pernah tiga periode di DPR. Dia mundur pada 2020 karena mengikuti Pilgub Sumbar yang berujung kekalahan melawan Mahyeldi-Audy Joinaldy. Tapi 2024, benar-benar menjadi waktunya bagi Mulyadi untuk bangkit kembali. Meski September atau November 2024 ini juga ada Pilgub Sumbar kembali tersedia.

Di bawah Gerindra dan Demokrat, di Dapil II cukup mengagetkan dengan diperkirakan naiknya suara Partai Golkar. Salah satu faktornya adalah majunya mantan Bupati Pasaman dua periode Benny Utama. Benny bahkan disebut-sebut bisa mendepak incumbent DPR Partai Golkar John Kennedy Azis. Benny dan JKA-lah yang disebut-sebut menaikkan suara partai berlogo pohon beringin.

Benny memiliki basis di Pasaman dan Pasaman Barat tentunya. Daerah yang dulu pernah satu dan Benny waktu itu sempat menjadi Wakil Bupatinya. Benny juga dikenal lama bertugas di Bukittinggi dan Agam. Saat Pileg 2019, Benny maju ke DPRD Sumbar dari Dapil Pasaman-Pasbar. Hasilnya, dia mendapatkan satu kursi dengan suara lebih dari 29 ribu. Kini, harapan itu yang dia bawa untuk mendapatkan suara dari Dapil Sumbar II.

Sementara JKA memiliki basis utama di Pariaman dan Padangpariaman. Disebut-sebut, 2019 dia juga cukup banyak mendapatkan suara dari Pasaman Raya. Di Piaman hari ini, JKA dapat perlawanan besar dari Caleg PAN Arizal Azis yang disebut-sebut juga berpeluang mengalahkan incumbent PAN Guspardi Gaus. Karena dalam sejumlah survei, pemilih usaha pengiriman logistik ini cukup mumpuni dan bisa mendapatkan satu kursi.

Lalu ada PKS dengan incumbent Nevi Zuairina yang merupakan istri mantan Gubernur Sumbar dua periode Irwan Prayitno. Nevi cukup hebat selama menjadi wakil rakyat sejak 2019. Berada di Komisi VI, dia banyak membawa program-program nasional ke Sumbar. Itu pula yang membuatnya lebih baik lagi 2024. Meski mendapatkan lawan cukup keras, mantan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi dan anggota DPRD Sumbar M Ridwan.

Kursi terakhir, bisa disebut menjadi milik Partai NasDem yang cukup kuat bekerja. Nama Cindy Monica berada di urutan pertama. Namun kursi ini belum sepenuhnya aman. Cindy atau Caleg lainnya seperti mantan Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi harus bekerja keras. Apalagi satu pendulang suara Mantan Bupati Padangpariaman Ali Mukhni tidak ada lagi, karena meningga padcaditetapkannya daftar calon tetap (DCT).

Meski banyak diprediksi tak lolos parliementary threshold (PT), PPP disebut masih punya kuku di Dapil Sumbar II. Apalagi masih ada nama incumbent M Iqbal yang membali maju. Juga ada Ketua DPW PPP Sumbar Hariadi yang kembali maju, karena penasaran nyaris mendaptkan kursi 2019 lalu. Hariadi dan Iqbal bisa menjadi jaminan suara PPP andai bisa lolos dari PT 4 persen. Sementara partai-partai lain agak berat.

Si jenius Albert Einstein pernah menyebut sebuah hal yang menarik. “Politik lebih sulit daripada fisika.” Hal itu memang benar, karena politik memang susah. Tak tertebak. Yang penting, jangan sampai politik menjadi pemecah belah. Harusnya menjadi pemersatu dan menyejahterakan rakyat. (Wartawan Utama)

Exit mobile version