Dominasi Andre Rosiade

image description

Oleh: Reviandi

DUA hari terakhir, sebuah berita menjadi perbincangan masyarakat Sumbar, utamanya Kota Padang. Bukan berita kon­troversi, berita biasa sebenarnya. Tapi, tak ada juga yang terlihat membantah, atau menyanggah. Sepertinya banyak yang setuju, atau memang itu yang juga dirasakan banyak orang.

Hanya sebuah rilis dari lembaga survei terkait hasil survei DPR, khusus di Kota Padang. Spektrum Politika menggelar survei untuk mengidentifikasi persepsi dan preferensi politik pemilih terkait dengan Pemilu 2024 dan implikasinya pada pilihan politiknya. Untuk DPR, sekitar 28 persen memilih anggota DPR  incumbent Andre Rosiade. Jumlah itu, jauh mengalahkan calon lainnya.

Angka 28 persen memang gila, kalau hanya untuk satu orang calon anggota DPR RI yang terdiri dari 8 kursi dengan 18 partai politik. Artinya, untuk Kota Padang yang masuk dalam Dapil Sumbar 1, setidaknya ada kurang dari 144 orang Caleg yang bertarung. Sementara di Padang, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 666.178 orang.

Jika diasumsikan pemilih dan suara sah Pemilu 2024 mendatang 80 persen,  jumlah suara yang masuk dan dihitung mencapai 533.942 orang. Nah, berapa pula 28 persen suara. Jumlahnya sekitar 149.503 suara, atau nyaris 150 ribu. Angka yang fantastis yang membuat Andre sebenarnya tak perlu lagi suara 10 Kabupaten/Kota lain di Sumbar 1.

Selain Padang, di Sumbar 1 masih ada Pesisir Selatan (Pessel), Kepulauan Mentawai, Kota Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Tanahdatar, Padangpanjang, Sijunjung, Dharmasraya dan Sawahlunto. Karena, dengan 100 ribu suara saja, hampir dipastikan seorang Caleg akan duduk di DPR RI dari Dapil Sumbar, baik 1 atau 2.

Andre sendiri, pada 2019 mendapatkan 133 ribuan suara dari seluruh Dapil Sumbar 1. Sementara dari Padang, meraih sekitar 70 ribuan suara. Artinya, hasil survei Spektrum Politika ini menyatakan suara Andre Rosiade bisa berlipat dua kali dibanding Pemilu sebelumnya. Pastinya, ini juga akan sangat menguntungkan bagi Partai Gerindra yang bisa saja terkatrol total suaranya.

Jika 2019 Gerindra menempatkan dua kadernya di DPR dari Dapil ini, tak menutup kemungkinan 2024 bisa bertambah satu kursi lagi. Apalagi, selain di Padang, Andre juga mendapatkan dukungan yang sangat tinggi di Dharmasraya, Sijunjung, Tanahdatar dan Pessel. Bisa saja, suara Andre juga berlipat dua dari total 2019 atau bisa melebihi 250 ribu suara.

Dominasi Andre Rosiade di Kota Padang memang tidak bisa disangkal. Andre lahir dan besar di Padang. Pernah berencana maju menjadi Wali Kota Padang 2013, tapi akhirnya tak jadi. Setelah itu, Andre berjuang di Gerindra bersama Prabowo. 2019, langsung mencoba peruntungan ke DPR RI dan menang telak, menjadi peraih suara terbanyak di Dapil Sumbar 1.

Selama menjadi anggota DPR, Andre tak diam-diam bae. Terus bergerak, setidaknya sekali dua bulan dia di Padang dan Sumbar 1 umumnya. Bahkan berhari-hari bisa berkeliling Sumbar untuk menemui warga. Keluar-masuk daerah yang tak ada sinyalnya. Lalu berjuang di Jakarta memastikan nagari-nagari tak bersinyal itu bisa lebih terbuka akses informasinya. Memastikan ada BTS yang dibangun, sinyal-sinyal yang membuka peradaban.

Di Padang, Andre begitu bersemangat berkeliling kota dengan 11 Kecamatan dan 104 Kelurahan. Tak ada kelurahan yang belum disinggahinya, dan belum tersentuh lacuik tangannya. Sebagai anggota Komisi VI DPR, sejak pandemi Covid-19 melanda awal 2020, Andre selalu hadir di tengah masyarakat. Dengan berbagai bantuannya.

Andre lah anggota DPR yang selalu turun, setiap apapun yang terjadi di kota bingkuang. Mulai dari berbagai sembako, masker, hand sanitizer, bantuan UMKM, bantuan orang sakit, bantuan rumah rusak, bedah rumah, dan bantuan perbaikan masjid, mushalla, sekolah, pesantren dan lainnya. Dia seperti tak mementingkan siapa yang dibantu, baik dari partai lain, ormas berbeda, yang penting bantuan sampai.

Itu pulalah mungkin yang terasa saat para surveyor Spektrum Politika yang mayoritas dari Universitas Andalas (Unand) Padang turun ke masyarakat. Karena, Direktur Riset Spektrum Politika Andri Rusta mengatakan, survei digelar 20-24 November 2023. Sampel berjumlah 1.300 sampel, dengan primary sampling unit di 11 Kecamatan di Kota Padang.

Margin of error sebesar + 2,7 % dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Quality control dilakukan dengan metode phonecheck (50%) dan spotcheck secara acak sebanyak 20% dari total sampel. “Hasilnya seperti yang kita duga sebelumnya. Andre Rosiade paling tinggi dipilih di Kota Padang. Bahkan, tingkat keterpilihan spontan atau elektabilitas top of mind mencapai 20,9 persen. Sedangkan elektabilitas dengan kartu bantu sangat fantastis, sampai 28 persen,” katanya.

Andri mengatakan, 20,9 persen memilih Andre, artinya adalah  masyarakat Kota Padang akan memilih Andre Rosiade tanpa ada intervensi apa pun sudah mencapai jumlah itu. “Kenapa begitu? Selain karena faktor Andre Rosiade yang incumbent, faktor lainnya adalah karena kinerja selama menjabat terlihat di mata masyarakat. Masyarakat menganggap Andre Rosiade memiliki kinerja yang sangat baik,” kata Andri Rusta.

Sementara angka 28 persen itu juga mengkonfirmasi kalau Andre Rosiade juga sangat diterima oleh publik Kota Padang. Karena juga sangat aktif menyapa masyarakat melalui media sosial dan menyosialisasikan kegiatan yang dilakukannya ke masyarakat. “Jadi, ini adalah cerminan masyarakat Kota Padang saja, tidak di Dapil Sumbar 1 secara umum yang terdiri dari 11 Kabupaten dan Kota,” kata Andri.

Andre Rosiade memang jauh unggul dari Caleg DPR RI lainnya yang punya basis di Padang. Di posisi dua ada mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar dengan 9,2 persen, putra anggota DPR RI dari PAN Asli Chaidir, Dean Asli Chaidir 4,6 persen, anggota DPRD Sumbar dari PKS Rahmat Shaleh 2,3 persen, Ketua PDIP Sumbar Alex Indra Lukman 2,0, Anggota DPRD Sumbar dari Demokrat Suwirpen Suib 1,5, dan Anggota DPR RI dari PAN Athari Gauthi Ardi 1,1 persen. Nama-nama lainnya di bawah satu persen.

Menariknya, kata Andri Rusta, jika masih menggunakan kartu bantu, partai yang akan dipilih oleh warga Padang dikaitkan dengan DPR RI juga sangat timpang. Partai Gerindra paling unggul dengan 31,70 persen, disusul Partai NasDem 14,4 persen, PKS 10,2 persen, PAN 8,2 persen, Demokrat 4,2 persen, PDIP 2,80 persen, Golkar 2,6 persen, PPP 1,1 persen dan sisanya di bawah 1 persen.

“Artinya, pemilih Gerindra memang didominasi oleh pemilih Andre Rosiade. Pemilih Partai Gerindra 31,7 persen, sementara yang memilih Andre Rosiade mencapai 28 persen. Andre Rosiade memang terlihat mendominasi pemilih di Kota Padang, karena dianggap mewakili warga Padang,” kata Andri.

Kita memang tak punya banyak pilihan, karena survei lebih banyak untuk Capres-Cawapres. Seperti kata teman-teman politisi, kalau tak lembaga survei yang kita percaya, siapa lagi. Paling tidak, hasil survei yang kita bayar atau orang lain bayar, bisa dijadikan tolok ukur. Apakah kerja-kerja yang dilakukan selama ini sudah mengena di masyarakat atau tidak, ya dilihat dari hasil survei saja.

Philip Kotler, penulis, konsultan dan profesor pemasaran Amerika Serikat pernah menyebut, “Hanya ada satu strategi kemenangan. Ini adalah untuk secara hati-hati menentukan pasar sasaran dan mengarahkan penawaran yang unggul ke pasar sasaran itu.” Boleh percaya atau tidak kepada survei. Tapi, pastikan saja semua yang dikerjakan berdampak baik bagi masyarakat banyak, soal suara itu urusan berbeda. (Wartawan Utama)

Exit mobile version