Di berbagai kesempatan, Prabowo selalu mengungkapkan kecintaannya kepada masyarakat Sumbar. Bagaimana dia dan ayahnya Soemitro Djojohadikoesoemo pernah tinggal cukup lama di Sumbar. Saat terjadinya peristiwa-peristiwa pengoreksian masyarakat Minangkabau terhadap kebijakan pemerintah pusat. Prabowo menganggap Sumbar adalah bagian dari cerita sejarahnya.
Cinta itu bersambut dengan begitu masifnya masyarakat Sumbar memilih Prabowo. Sebagai perwira yang 28 tahun berkecimpung di dunia militer, Prabowo memang pas dicirikan sebagai idola orang Minang. Sebagai militer, Prabowo adalah sosok yang gagah berwibawa dan dapat diidentikkan dengan kata “takah” yang artinya sosok yang hebat.
Dengan kepemimpinannya sebagai Pangkostrad, Ketua Umum Partai Gerindra dan hari ini Menteri Pertahanan RI, Prabowo juga telah mewakili kata “tokoh” yang sangat diidolakan masyarakat Minang. Ketokohan menjadi ciri utama yang juga diinginkan masyarakat Sumbar dalam memilih calon pemimpin mereka, termasuk Presiden.
Di Sumbar, seorang calon pemimpin memang harus memiliki kriteria tokoh, takah dan toke ini. Kalau ketokohan, takah atau perawakan dan toke adalah harta atau kekayaan. Benarlah adanya, jika membandingkan Prabowo dan Jokowi di dua Pilpres, Prabowo menang timpang. Namun, pada Pilpres 2024, Prabowo mungkin akan tersaingi oleh Anies Baswedan di Sumbar. Anies mungkin kurang toke saja.
Banyak yang menyebut, Prabowo tetap akan memenangkan suara Sumbar pada Pilpres nanti. Tapi, jumlah suaranya tidak akan sebanyak tahun 2014 dan 2019 lagi. Akan ada sedikit penurunan. Pasukan yang kontra, kabarnya menyeberang ke rival Prabowo. Tapi yang loyal sepakat, Prabowo menerima itu sebagai bukti rekonsiliasi nasional dan demi mempertahankan keutuhan bangsa yang pecah karena Pilpres.
Kehadiran Prabowo di Sumbar adalah bukti, dia tidak pernah meninggalkan orang-orang yang mencintainya. Dia hadir dan memberi obat penawar luka. Prabowo mungkin tak berharap suara lagi, karena yang didapatkannya selama ini dari Sumbar sudah lebih. Tapi, 2024 adalah tahun di mana kesempatan menang itu terbuka lebar. Akan aneh kiranya, kalau di Sumbar goyang, malah secara nasional menang besar.
Tapi, begitulah politik. Prabowo sangat mencintai Sumbar dan itu terus berbalas. Meski untuk 2024 agak berat untuknya mengulang sejarah untuk ketiga kalinya. Tapi seperti yang disampaikan Sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib, “Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya.” Tapi kembali, pilihan Pilpres itu urusan masing-masing. (Wartawan Utama)