Tidak hanya Padangpanjang, Suir Syam juga merupakan seorang dokter yang cukup dikenal selama bertugas di Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto dan Padang. Dia sudah banyak bergerak dan berbuat untuk daerah-daerah itu, baik sebelum menjadi wakil rakyat atau masih menjadi dokter. Suir Syam juga masih punya loyalis di Partai Gerindra, karena pernah menjadi Ketua DPD Gerindra Sumbar.
Nomor urut 5 juga menjadi kuda hitam di Partai Gerindra. Wakil Ketua DPRD Solok Selatan (Solsel) Armen Syahjohan yang ingin naik dua kelas ke DPR RI. Hal itu dapat dimaklumi, karena adik kandungnya Mario Syahjohan adalah incumbent DPRD Sumbar yang sedang berjuang untuk periode keduanya. Dengan sekitar 130 ribu pemilih di Solsel, Armen bisa menjadi batu sandungan bagi Ketua DPRD Solsel Zigo Rolanda yang juga maju ke Senayan dari Partai Golkar.
Untuk memenangkan kursi, Armen tentu tak bisa hanya mengandalkan Solsel saja. Paling tidak, dia juga bisa ‘ekspansi’ ke Kabupaten dan Kota Solok lalu sedikit-sedikit mengambil suara di Pessel. Karena, salah satu tokoh muda Solsel yang sekarang duduk di DPRD Sumbar, Irwan Afriadi juga memilih jalur yang sama melalui Partai NasDem.
Nomor urut 6 ada caleg perempuan Defi Susanti yang hanya diberikan informasi tinggal di Kota Padang. Dari 8 Caleg, hanya Defi yang tinggal di Sumbar. Diduga, Gerindra menempatkan Defi untuk mengisi kuota perempuan yang memang menjadi momok bagi partai politik setiap Pemilu. Apalagi saat ada kewajiban memenuhi kuota perempuan 30 persen, baik itu dibulatkan ke bawah atau ke atas.
Pemilik nomor urut 7 ada mantan anggota DPD RI 2014-2019 Nofi Candra yang kalah pada Pilkada Kabupaten Solok 2020. Bergabungnya Nofi ke Gerindra, disebut-sebut tidak terlalu fokus mendapatkan suara DPR RI. Meski dia berpeluang mendapatkan suara dari Kabupaten Solok dan Kota Solok. Saat Pilkada, suara Nofi Candra-Yulfadri Nurdin mencapai 58.811 suara. Hanya kalah sekitar 800-an suara dari pemenang Epyardi Asda-Jon Firman Pandu.
Apakah Nofi bisa mempertahankan suara itu atau tidak, itulah yang menjadi kuncinya ke Senayan. Meski banyak yang memperkirakan, Pemilu 2024 hanya batu loncatan bagi Nofi untuk kembali bertarung di Pilkada Kabupaten Solok, atau maju jadi Wali Kota Solok. Tapi, majunya Nofi bisa sedikit mengganggu Caleg yang punya basis di Solok seperti Athari Gauthi Ardi dari PAN.
Nomor urut 8 disii Tedy Arman yang memiliki kampung halaman di Bungus Teluk Kabung (Bungtekab) Kota Padang. Tedy disebut memiliki kedekatan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan dalam alat peraganya menyebut dirinya Sespri Prabowo Subianto. Tedy diharapkan bisa berbuat banyak mendapatkan suara dari Padang.
Delapan Caleg DPR RI dari Partai Gerindra ini memang harus berjuang keras untuk mendapatkan suara maksimal. Apalagi ada peluang kali ini, Gerindra mendapatkan tiga kursi DPR. Namun, tetap harus fokus dalam memenangan Prabowo Subianto.
Prabowo pernah berujar, “Selalu berkata baik dan berbuat baik. Kita bersaing dengan saudara-saudara kita dalam gagasan, nilai, keyakinan akan masa depan bangsa.” Kader Gerindra harus pandai mengungkapkan gagasan dan nilai-nilai kebaikan. Kalau tidak, tiga kursi akan mimpi. (Wartawan Utama)