Memang, tidak banyak yang memasang gambar Muhaimin dari partai ini. Karena memang, PKB dan Muhaimin sendiri diakui kurang mendapatkan dukungan dari masyarakat Sumbar. Pilihan hanya memakai foto Anies saja adalah sangat bijak dari kader-kader dan Calet PKS. Mereka tetap yakin, Anies adalah pilihan masyarakat Sumbar.
NasDem pastinya tak tinggal diam. Ketua DPW NasDem Fadly Amran juga mulai bergerak menggelorakan Anies Presiden di Sumbar. Alat peraganya sangat masif di Kota Padang dan sejumlah daerah. Meski juga tetap lebih dominan bergandengan dengan Anies ketimbang Muhaimin. Fadly yang baru selesai bertugas menjadi Wali Kota Padangpanjang, kini all out memenangkan pasangan Anies-Muhaimin atau Amin.
Para Caleg NasDem juga sepertinya setuju, Anies adalah ‘jalan’ mereka mendapatkan keuntungan maksimal jika memasang alat peraga. Meski harus diakui, fenomena Anies tak sekuat fenomena Prabowo Subianto 2014 dan 2019. Efek Anies yang awalnya dianggap menggantikan Prabowo, ternyata belum terbukti. Sejumlah survei masih menempatkan Prabowo sedikit unggul.
Beberapa politisi NasDem mengaku tak mau efek ekor jas (coattail effect) hanya dinikmati partai lain. Karena merekalah yang lebih dahulu mendeklarasikan Anies, sebelum disusul PKS, Demokrat dan PKB. Demokrat akhirnya menarik diri dan bergabung mendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Kader NasDem juga all out memasang foto Anies, meski kadang mereka lupa memasang gambar Cawapres.
Dalam psikologi politik, efek ekor jas dapat dimaknai sebagai pengaruh figur atau tokoh dalam meningkatkan suara partai di Pemilu. Figur atau tokoh tersebut bisa berasal dari calon Presiden ataupun calon wakil Presiden yang diusung. Efek Anies memang sangat dinantikan oleh politisi Sumbar, meski secara nasional survei mereka dianggap nomor terakhir, di bawah Ganjar Pranowo-Mahfud MD di nomor 2.
Sementara bagi PKB di Sumbar, mungkin agak sedikit dilema. Di satu sisi mereka yakin dengan Anies, tapi di sisi lain Muhaimin adalah bos besar mereka. Jadi, PKB tak ingin terdampak dari “rebutan” efek Anies antara dua partai koalisi lainnya. Para Calet PKB lebih fokus bersama Muhaimin atau memasang Anies-Muhaimin secara bersamaan.
Ada harapan, PKB bisa mendapatkan tuah lebih dari efek Anies. Tapi mungkin belum sekuat untuk mengantarkan kader mereka ke DPR. Untuk menaikkan suara di DPRD Sumbar dan sejumlah DPRD Kabupaten dan Kota sudah cukup. Tapi kerja keras kader-kader PKB di Sumbar memang harus lebih ditunjukkan lagi. Effort yang lebih keras, lebih serius dan lebih fokus akan sangat menentukan.
Jurnalis dan presenter berita Najwa Shihab pernah berujar, “Berbicara politik sebagai debat kebijakan, bukan kasak-kusuk elit berebut kekuasaan.” Tapi, untuk mendapatkan kekuasaan, kursi dan jabatan lainnya, rebutan itu menang tak bisa dihindarkan. Minimal tak ribut dan buat perpecahan saja. (Wartawan Utama)