JAKARTA, METRO–Timnas voli putri Indonesia menargetkan masuk ke grand final di ajang ASEAN Grand Prix 2022.
Ajang itu berlangsung di Nakhon Ratchasima, Thailand, pada 9–11 September. Empat negara turut berpartisipasi. Yakni, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Pelatih timnas Alim Suseno menyatakan, target realistis menang atas Vietnam dan Filipina. Sementara, Thailand bakal sulit dikalahkan.
”Bukan kami takut Thailand, ya. Kami tahu grade mereka. Di VNL saja bisa tembus ke peringkat ke-8. Bahkan, Pornpurn Guedpard jadi setter terbaik,” katanya Minggu (4/9).
Alim belum mengetahui secara utuh kekuatan Thailand di ajang nanti. Namun, sebagai tuan rumah, dia menjamin Thailand bakal menampilkan kekuatan terbaik.
Di sisi lain, persiapan Indonesia untuk ASEAN Grand Prix dinilai mepet. Indonesia baru melakukan persiapan pada 22 Agustus, lalu terbang ke Thailand per 7 September.
”Jadi, persiapan dua minggu saja yang istilahnya mengumpulkan tim. Ini kurang sekali karena paling minim satu–dua bulan. Tidak bisa abcd (buat program, Red). Susah sekali,” keluhnya.
Padahal, seusai SEA Games, para pemain tidak lagi mendapat latihan intensif dan berfokus pada bidang lain yang membuat mereka secara fisik masih jauh dari harapan.
Karena itu, dia mengandalkan teamwork dan chemistry antar pemain. Sebab, mayoritas pemain yang ada merupakan jebolan SEA Games. Enam pemain lainnya adalah anggota tim Bandung BJB Tandamata yang merengkuh juara Proliga musim 2022.
”Itu sedikit keuntungan. Pembentukan timnya itu ter-cover dengan SEA Games kemarin. Karena mau bentuk lagi harus kami samakan lagi chemistry-nya,” ujarnya.
Kendala lainnya, beberapa pemain telat bergabung. Salah satunya, Tisya Amallya yang baru selesai pelantikan TNI AL. Belum lagi pemain baru di luar skuad SEA Games seperti Hanny Budiarti hingga Mediol Yoku.
”Paling nggak kami harus mengetahui karakter pemain. Karena ini kan teamwork, bukan individu. Tapi, bagaimanapun mau tidak mau kami maksimalkan,” tegasnya. (jpg)