PESSEL, METRO–Desakan dari ketua pengrus cabang olahraga (Cabor), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pesisir Selatan meminta tim carateker di SK KONI Provinsi Sumbar bukan alasan menunda pelaksanaan Musorkablub KONI Kabupaten Pesisir Selatan. Lambanya tim carateker melaksanakan Musorkablub KONI Pessel membuat gerah penggurus sejumlah cabang olahraga, di bahwa induk organisasi KONI Pessel.
Di saat KONI kabupaten dan kota di Sumbar sibuk mempersiapkan atlet-atletnya menyonsong Porprov Tahun 2024 . Lain halnya dengan ke pengurusan KONI Pessel belum tersusun, masih sibuk dengan alasan klasik anggaran Musorkablub.
Ketua Persatuan Bola Basket Indonesia (PERBASI) Pessel M Adli kepada media mengatakan, ini adalah momen terbaik untuk melaksanakan restrukturisasi di tubuh KONI Pessel. Maka, tim carateker telah di SK oleh KONI Provinsi Sumbar harus segera melakukan koordinasi dengan penggurus Cabor. “ Tidak ada alasan carateker untuk menunda pelaksanaan Musorkablub KONI Pessel, “ tegas M Adli.
Disampaikan, M Adli penundaan pelaksanaan Musorkablub bukan tidak ada dampak pada kemajuan pembinaan atlet – atlet. Apalagi KONI adalah induk cabang – cabang olahraga. Bersama, dengan seluruh cabor yang ada, kita bahas bersama tim carateker untuk mempersiapkan Musorkablub. Tidak harus Musorkablub dilaksanakan dengan anggaran besar, dengan keserdahaan anggaran yang ada Musorkablub bisa digelar. Jadi, sekali lagi tidak menjadi alasan walaupun saat ini sedang pandemi Covid -19.
Hal sama diungkapkan Sekretaris ASKAB PSSI Pessel Dona S (Uncu), lambanya tim carateker melaksanakan Musorkablub juga berdampak pada pembinaan atlet-atlet ada di setiap Cabor yang ada. Hal lain tidak akan adanya lagi anggaran KONI Pessel untuk cabor – cabor. “Betapa tidak, penggurus KONI saja belum terbentuk. Otomatis berdampak juga pada anggaran KONI Pessel, “ ujar Uncu.
Selain itu, tim carateker telah dibentuk KONI Provinsi Sumbar agar melaksanakan tuga sesuai dengan kewenangan diatur, yaitu membentuk SC dan OC bersama dengan penggurus cabang olahraga. “ Kalau diundur sampai batas waktu tidak ditentukan, sampai kapan kejelasan Musorkablub ini. Jadi tidak ada alasan untuk ditunda lagi pelaksanaan Musorkablub KONI Pessel,” harap Uncu.
Uncu berharap dengan nanti telah terbentuk KONI Pessel, agenda – agenda lokal, pembinaan, pelatihan bisa dilaksanakan dalam rangka memajukan prestasi olahraga di Kabupaten Pesisir Selatan, khususnya KONI Pessel.
Pengcab Cabor Kempo Pessel M Lukman menyesalkan, apa terjadi saat ini, tim Carataker tidak seharusnya menunda pelaksanaan Musorkablub KONI Pessel. Jika, pelaksanana Musorkablub KONI Pessel bagaimana juga nasib – nasib cabor di Pessel. “Malu dengan Cabor – cabor KONI kabupaten dan kota lainya di Sumbar,” kaat Uncu.
Dan tidak ada kepentingan siapun yang akan duduk sebagai Ketua KONI Pessel, yang jelas prestasi olahraga di Pessel bangkit lagi. Menjadi bagian dari kemajuan olahraga di Kabupaten Pessel, Mario Rosy,
Ketua Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia ( SIWO – PWI) Pessel Mario Rosy sangat mendukung siapa saja terpilih Ketua KONI Pessel. Yang pasti prestasi olahraga Pessel harus bangkit. “Kita berharap sekali tim Carateker telah dibentuk untuk segera bergerak membentuk SC, untuk laksanakan Musorkablub KONI Pessel,” tekuk Mario.
Keberadaan KONI Pessel adalah independen dan tidak ada keterkaitan dengan kepentingan politik apapun. Maka, Mario berharap, agar para pihak pemangku kepentingan dunia olahraga di Kabupaten Pesisir Selatan duduk semeja. Baik, itu tim carateker, Penggurus Cabor dan Atlit untuk bersama merumuskan kebangkitan olahraga di Kabupaten Sejuta Pesona, Kabupaten Pessel. (rio)