SOLOK, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Solok melalui Dinas Pariwisata (Dispar) melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata pada masa pandemic Covid-19. Hal ini bertujuan mencari solusi agar sektor pariwisata tetap bertjala sehingga tidak mati suri di masa pandemi.
“Masa pandemi Covid-19 menuntut kebiasaan baru, begitu juga dalam pembangunan kepariwisataan agar bisa terus berjalan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” kata Wakil Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra, Kamis (12/8).
Menurut Dhani, pembatasan jumlah orang berkumpul dan kebijakan pengetatan orang yang datang ke daerah itu guna pencegahan penularan Covid-19 berdampak cukup besar terhadap kepariwisataan daerah.
Lebih lanjut Dhani menjelaskan, di sektor pariwisata ada tiga strategi besar yang dilaksanakan untuk pengembangan sektor pariwisata. Ketiganya adalah inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Bicara inovasi, saat ini kita berharap pada momentum pandemic ini semua kegiatan kepariwisataan kita dibasiskan pada data base yang bagus. Kita membuat berbagai inovasi digital sehingga memudahkan kita untuk mendapatkan data base yang bagus. Kemudian kita bisa menyampai informasi yang realtime tentang Kota Solok,” ujar Dhani.
Dengan ini, kata Dhani, sehingga bisa memberikan kepastian dan kenyamanan kepada wisatawan bahwa tempat dikunjungi memenuhi standar protokol Covid-19. Kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan oleh di sektor pariwisata sendiri. Akan tetapi juga di sektor lain. Sehingga, perlu melibatkan semua unsur untuk sama-sama mengakhiri pandemi ini dan mendukung pulihnya sektor pariwisata di Kota Solok.
Pariwisata berbasis kemasyarakatan, lanjutnya prinsip dasar pariwisata berbasis masyarakat ialah menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan bermakna sehingga masyarakat memperoleh manfaat yang besar dari pariwisata.
Menurut Dhani, kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup serta kepentingan nasional.
Untuk mendongkrak pembangunan pariwisata, kreativitas sangat dibutuhkan, bagaimana membungkus potensi-potensi yang ada agar mempunyai daya tarik tersendiri dimata pengunjung. Hal seperti inilah yang dibutuhkan ketika serius mengembangkan sektor kepariwisataan.
Untuk upaya peningkatan kemajuan daerah. Ia juga kembali mengingatkan seluruh OPD untuk jangan pernah berhenti berinovasi, jangan pernah puas dengan yang telah dicapai. “Saya minta semua OPD dapat memahami kondisi keuangan, untuk itu semua OPD agar mampu menentukan prioritas OPD sesuai dengan RPJMD,” ujar Dhani.
Pemulihan sektor pariwisata menjadi target strategis Dinas Pariwisata Kota Solok pada tahun 2021 ini. (vko)