SOLOK, METRO–Pembangunan sektor pertanian sebagai motor penggerak roda perekonomian, secara umum telah ditetapkan sebagai kerangka landasan dalam sasaran umum kebijakan Kementerian Pertanian tahun 2020 – 2024. Hal tersebut juga menjadi salah satu acuan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan sektor pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Wali Kota Solok Zul Elfian menilai, dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang dihasilkan petani di Kota Solok, secara otomatis akan memperkuat daya saing di pasar-pasar yang ada. Untuk itu Zul Elfian meminta Dinas Pertanian (Distan) Kota Solok untuk menyusun rencana kerjan dan program strategis dan berkelanjutan dalam pembangunan pertanian, apalagi bahan pangan hasil pertanian sangat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Keberadaan penyuluh pertanian diharapkan bisa lebih memajukan sektor pertanian di Kota Solok. Penyuluh menjadi agen dalam alih teknologi pertanian pada petani. Zul Elfian menilai harus ada perubahan kearah lebih baik terhadap sistem dan paradigma pembangunan pertanian di kota Solok. Pertanian tidak hanya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan namun harus berorientasi bisnis.
Saat ini Kota Solok memiliki 14 orang penyuluh pertanian yang sudah ditempatkan di wilayah binaan masing-masing. Penyuluh pertanian merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam mendampingi petani dalam menjalankan sistem dan tata kelola pertanian dengan menerapkan teknologi yang tepat.
Penyuluh pertanian agar dapat meningkatkan kualitasnya. Karena bagaimanapun juga kemajuan ilmu dan teknologi dibidang pertanian harus diimbangi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia yang professional. Melalui penyuluh pertanian yang professional bisa meningkatkan pengetahuan petani agar mereka mampu mengelola usaha taninya dengan produktif, efisien dan menguntungkan.
PPL sejatinya memiliki kemampuan mengarahkan petani menuju pertanian yang modern berdayasaing, mampu bekerjasama diantara sesama petani maupun dengan kelembagaan sumber ilmu dan teknologi serta mata rantai agribisnis.
Diakuinya, keterbatasan sumber daya lahan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan rencana dan program kerja dinas pertanian Kota Solok.
Selain itu, tantangan saat ini adalah semakin berkurangnya perhatian angkatan muda terdidik untuk terjun di sektor pertanian, masih belum maksimalnya peran Balai Benih Ikan dan sarana lainnya. “Untuk itu PPL harus mampu meningkatkan profesionalisme, pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya,” kata Zul Elfian. (vko)