Disebutkan sejarah dan budaya adalah kekuatan dan daya jual yang tinggi yang jika dikemas dengan baik maka bisa dijadikan salah satu aspek pendukung yang menarik dalam pariwisata.
”Bagi warga setempat, kegiatan ini penting untuk melestarikan sejarah dan budaya leluhur. Sementara bagi wisatawan, kegiatan ini menarik dan memberikan indikator wisata edukasi yakni menambah pengetahuan khususnya tentang sejarah,” katanya.
Ketua Panitia Seabad Desa Sikalang Wahdinsyah merinci berbagai item acara yang mengisi rangkaian kegiatan tersebut yakni ; pameran makanan jadul, karnaval pakaian etnis nusantara dan tempo doeloe, pemutaran film dokumenter, lomba permainan tradisional, fashion show anak-anak.
”Setelah itu lomba inovasi makanan jadul, lomba volleyball, lomba lagu lawas, dan lain-lain. Dengan waktu penyelenggaraan mulai dari Minggu (4/08) sampai Sabtu (17/08) nanti,” akunya.
Ia kemudian mengungkapkan salah satu makanan legendaris yang ditampilkan dan dibagi-bagikan pada momen acara itu adalah ‘lepek-lepek lobang’, yaitu makanan khas yang disediakan perusahaan tambang PT. Bukit Asam untuk para pekerja tambang di Desa Sikalang sejak Tahun 1965 sampai Tahun 2000.
”Jadi lepek-lepek lobang bagi kami bermakna bukan sekedar makanan biasa, tapi menyimpan kenangan panjang tentang leluhur,” katanya.
Wahdinsyah menceritakan lepek lepek lobang dibuat dengan bahan utama ketan, dibagian atasnya ditaburi dengan parutan kelapa. Selain enak, lepek lepek ini kaya dengan kandungan gizi yang sangat diperlukan para pekerja tambang. (pin)