SIJUNJUNG, METRO–Pemkab Sijunjung mengusulkan Buya Syafii Maarif menjadi pahlawan nasional. Hal itu dilakukan sebagai tindaklanjut keinginan dan harapan masyarakat yang disampaikan melalui pemerintah daerah. Usulan itu muncul dari berbagai pihak pasca wafatnya Prof. DR. Ahmad Syafii Maarif asal Kabupaten Sijunjung Sumatra Barat pada 27 Mei kemarin.
Keinginan masyarakat tersebut direspon Pemda Sijunjung yang menindak lanjuti usulan itu dengan berkonsultasi ke Direktorat Jenderal Potensi Sumberdaya Sosial Kementerian Sosial RI. Pada Selasa (2/8) di Jakarta. Kunjungan itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah serta didampingi oleh OPD terkait di lingkungan Pemkab Sijunjung.
Menurut Wabup Iraddatillah, Buya Syafii Maarif layak di usulkan sebagai pahlawan nasional, karena semasa hidupnya banyak menghasilkan prestasi dan karya bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara.
Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif lahir di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat pada 31 Mei 1935 dan meninggal dalam usia 87 tahun. Tokoh yang dijuluki Guru Bangsa tersebut berpulang ke rahmatullah pada Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.
Buya Syafii Maarif merupakan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Pernah menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah. Pendiri Maarif Institute, dan President World Conference on Religion for Peace (WCRP).
“Selanjutnya Pemkab Sijunjung akan membentuk tim peneliti, pengkaji gelar daerah (TP2GD) yang bersifat independen. Tim ini akan terdiri dari berbagai unsur seperti akademisi, praktisi, sejarawan dan unsur terkait lainnya untuk mengumpulkan data, meneliti, mengkaji dan menyusun usulan calon pahlawan nasional tersebut,” tutur Wabup Iraddatillah.
Pemkab Sijunjung berharap aspirasi masyarakat tersebut bisa terwujud. “Semoga keinginan dan usulan masyarakat ini bisa terwujud, kita di Pemda Sijunjung bersama Pemprov Sumbar akan mempersiapkan segala sesuatunya,” ujar Iraddatillah.
Pihaknya juga meminta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, lembaga dan organisasi yang ada untuk dapat memberikan support terutama untuk tahap awal pengumpulan data. (ndo)