SAWAHLUNTO, METRO–Kegiatan pemotongan hewan kurban tidak berpengaruh meski Sawahlunto sedang dilanda pandemi Covid -19, yang sempat melumpuhkan sendi-sendi ekonomi masyarakat Sawahlunto.
Kembali dalam giat pemeriksaan hewan kurban team Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sawahlunto melaksanakan inspeksi dengan pemantauan dan pemeriksaan di masjid-masjid dan surau atau organisasi masyarakat yang melaksanakan kurban yang ada di wilayah Kota Sawahlunto.
Untuk kelancaran kegiatan pemeriksaan hewan kurban DKP3 Sawahlunto membagi team pemeriksaan menjadi empat, sesuai lokasi dan keadaan wilayah. Dalam kesempatan tersebut, KA.UPTD Puskeswan drh Feri menyampaikan, pemeriksaan yang dilakukan menggunakan dua metode yaitu metode Ante Mortem (sebelum penyembelihan).
Kemudian, metode Post Mortem (setelah penyembelihan) serta pengawasan terhadap sapi betina produktif dengan melakukan pemeriksaan Kebuntingan dan pemeriksaan Reproduksi. Pemeriksaan Ante Mortem di titik beratkan pada umur ternak kurban dan pemeriksaan fisik ternak kurban secara keseluruhan pada ternak jantan, untuk ternak betina dilakukan sosialisasi betina produktif, pemeriksaan kebuntingan dan pemeriksaan reproduksi.
Hewan kurban yang di nyatakan layak untuk qurban akan di berikan lebel sehat dan untuk hewan betina jika masih produktif maka tidak di keluarkan surat SKSR dan akan di berikan surat penolakan dan jika layak maka akan di keluarkan surat SKSR.
Selanjutnya pemeriksaan post Mortem di titik berat pada pemeriksaan seperti paru-paru, hati, jantung, rumen dan organ lain yang di anggap perlu untuk memastikan ternak qurban tersebut layak untuk di konsumsi.
Dari hasil pemeriksaan di empat kecamatan terjadi peningkatan jumlah dari tahun sebelumnya yaitu Kecamatan Talawi sebanyak: 235 ekor terdiri dari sapi 223 ekor, kambing 9 ekor dan kerbau 3 ekor. Kecamatan Barangin sebanyak: 229 ekor, terdiri dari sapi 197ekor, kambing 32 ekor. Kecamatan Lembah Segar sebanyak: 133 ekor terdiri dari sapi 132 ekor, kerbau 1ek. Dan untuk Kecamatan Silungkang sebanyak: 108 ekor sapi.Total ternak kurban sebanyak 705 ekor untuk Kota Sawahlunto.
Dalam kesempatan tersebut Protokol kesehatan menjadi hal yang penting dan slalu sama sama kita jaga, berkat kerja sama team DKP3, pelaksanaan pemeriksaan hewan qurban tengah Pandemi Covid-19 ini berjalan dengan lancar dan menjadi amal ibadah buah kita semua. (pin)