SIJUNJUNG, METRO–Bupati Sijunjung Benny Dwifa meresmikan pembangunan rehab jaringan irigasi tersier (RJIT) untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian masyarakat di Nagari Kumanis, Kecamatan Sumpur Kudus. Dengan pembangunan itu ditargetkan agar petani bisa turun ke sawah tiga kali panen dalam setahun.
Pembangunan RJIT tersebut merupakan sarana dan prasarana penunjang hasil pertanian masyarakat. Dengan memiliki persawahan tadah hujan, rata-rata masyarakat hanya bisa melakukan 1 hingga 2 kali panen padi dalam setahun dan lebih bergantung pada kondisi cuaca.
“Ini merupakan salah satu upaya kita untuk meningkatkan hasil produksi panen, secara umum mendukung sektor pertanian. Kalau biasanya petani hanya bisa dua kali turun ke sawah, dengan adanya pembangunan RJIT ini bisa mencapai tiga kali dalam setahun,” tutur Bupati Benny Dwifa.
Pihaknya mengatakan, sektor pertanian akan difokuskan untuk pemulihan perekonomian, sesuai dengan visi-misi yang telah dirumuskan sebelumnya. Pada kegiatan itu, juga dihadiri Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah, Kadis Pertanian Ir Ronaldi. Rabu (9/6).
Selain sarana dan prasarana pertanian, Benny juga melakukan pengecekan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Sijunjung. Kemudian menyerap aspirasi petani tentang program-program yang perlu ditingkatkan pada sektor pertanian.
Kadis Pertanian Ir Ronaldi mengatakan, pembangunan RJIT itu untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. “Karena memang kondisi pertanian kita merupakan sawah tadah hujan. Petani bisa turun ke sawah di saat musim hujan tiba. Namun melalui pembangunan RJIT ini kita bisa maksimalkan menjadi tiga kali dalam setahun,” jelas Ronaldi.
Sedangkan terkait ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sijunjung masih memadai. “Kalau sekarang baru terserap sekitar 10 persen dari stok yang tersedia. Pada waktu musim tanam kedua dan ketiga kebutuhan pupuk tadi akan semakin tinggi, meski demikian hingga kini kita masih memiliki ketersediaan yang memadai,” papar Ronaldi.
Disamping itu, bimbingan dari penyuluh pertanian akan lebih dimaksimalkan dalam hal meningkatkan SDM petani. “Ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan hasil pertanian, diantaranya bantuan permodalan kepada petani melalui bantuan bibit, alsintan dan kerjasama dengan investor. Kemudian peningkatan SDM petani itu sendiri, melalui penyuluh. Terakhir memfasilitasi saprodi (pupuk, pestisida dan sejenisnya),” tambah Kadis Pertanian. (ndo)