Laporan : Efanurza-Kota Pariaman
Pasangan Wali Kota Pariaman H Genius Umar dan Wawako Mardison Mahyuddin terus menggenjot kemajuan detinasi wisata dalam daerahnya. Mulai dari destinasi wisata pantai dan pulau dilakukan berbagai tahapan agar dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk mencapai semua itu, pasangan kepala daerah tersebut merangkul semua pihak untuk memikirkan bagaimana destinasi wisata Kota Pariaman terus berkembang dan ekonomi masyarakat meningkat.
Tak heran, pasangan wali kota dan wakil walikota tersebut, kemarin, mengunjung Pulau Angso Duo bersama semua pihak terkait dalam daerahnya. Saat itu Walikota Genius Umar mengajak diskusi para pelaku wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis).
Hal ini menyikapi adanya miss comunication yang terjadi di tengah masyarakat terkait dengan akan diberlakukan penarikan retribusi bagi pengunjung yang berwisata ke Pantai Pariaman.
”Awalnya, saya melihat pemberitaan yang sedikit ramai di media sosial terkait masalah retribusi pantai. Dan sedikit ada riak yang apabila tidak segera kita tengahi, maka tidak baik untuk keberlangsungan kebijakan ini lebih lanjut. Karena itu, di sela kunjungan kami di Pulau Angso Duo ini, saya mengajak para pelaku wisata dan pokdarwis untuk saling berdiskusi untuk mencari solusi terbaik demi kemajuan detinasi wisata,” ujarnya.
Genius Umar juga mengatakan bahwa terkait retribusi ini sebenarnya sudah ada perdanya sejak tahun 2013. Dimana, Perda Nomor 4 tahun 2013, dilakukan perubahan menjadi Perda nomor 1 tahun 2015 dan kembali dilakukan perubahan menjadi Perda nomor 1 tahun 2019.
”Dengan adanya Retibusi kawasan pantai, kita menyikapi agar tidak terjadinya penumpukan warga di kawasan pantai, hal ini sejalan dengan diterapkanya New Normal atau Tatanan Normal Baru Produktif, Aman (TNBPA) dan Bebas Covid-19 di Sumatera Barat dan juga Kota Pariaman,” ungkapnya.
”Selama ini kita menggratiskan biaya masuk ke Pantai sehingga warga dan pengunjung sangat ramai di kawasan pantai, sedangkan saat ini kita sedang menerapkan New Normal atau TNBPA dan Bebas Covid-19, untuk itu kita mulai menerapkan Perda ini di kawasan pantai,” ucapnya.
Genius juga mengatakan penarikan retribusi ini juga sebagai upaya Pemko Pariaman untuk meningkatkan PAD. Untuk saat ini, PAD Kota Pariaman sedikit, sebesar 36,6 miliar dari APBD yang mencapai 703,4 miliar di Tahun 2019.
”Kita banyak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, dan hal ini menjadi PR tersendiri bagi kita di Kota Pariaman yang selalu ditagih untuk meningkatkan PAD oleh pusat, karena persentase PAD kita sangat kecil dibandingkan dengan APBD yang kita punya,” tukasnya.
“Kita akan kaji kembali kebijakan ini dilapangan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, dan kepada stakeholder terkait agar dapat segera meneruskan hasil diskusi ini, tetapi kita akan terus terus mensosialisasikan kebijakan ini sambil mengkaji lebih lanjut,” tutup Genius.
Dalam diskusi ini mayoritas pelaku wisata dan pokdarwis ini menghimbau agar Pemko Pariaman dapat menunda diberlakukanya kebijakan retribusi masuk pantai.
“Kami mewakili dari suara para pedagang dan komunitas pelaku wisata, meminta agar Pemko Pariaman dapat menunda kebijakan ini, karena momentnya sangat tidak tepat, apalagi para pedagang sedang berusaha bangkit setelah ditutupnya pantai, dimana dengan New Normal ini mereka berharap dapat kembali berjualan dengan mulai dibukanya kawasan pantai,” ujar Ari, salah satu pelaku wisata dan juga pokdarwis Kelurahan Lohong ini.
Selain itu, para pelaku wisata ini juga menghimbau agar Pemko Pariaman Pemko Pariaman dapat merangkul dan mengajak mereka dalam rapat atau kebijakan yang berhubungan dengan pariwisata, sehingga tercapainya win win solution.
“Kami sangat mengapresiasi sekali dialog yang digagas oleh Walikota Pariaman ini, sehingga kita dapat saling berdiskusi dengan santun dan saling mencari solusi tentang semua permasalahan yang ada,” ujarnya.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Pj Sekda, Fadli, Asisten II, Sumiramis, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, Alfian, Kalaksa BPBD, Azman, Kepala Kesbangpol, M. Rum, Kadis PPP, Dasril, Kadis Kominfo, Hendri, Kadis Perhubungan, Yandrileza, Danramil 01 Pariaman, Mayor Irwan, Lantamal II Padang, Sertu Martias, dan jajaran lainya serta pelaku wisata dan pokdarwis se Kota Pariaman.
Apalagi kata Genius Umar berbicara tentang ikon pariwisata Kota Pariaman, Pulau Angso Duo adalah tempat yang paling digemari oleh wisatawan maupun pengunjung untuk berlibur dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat.
Untuk itu Walikota Pariaman, Genius Umar lakuan peninjauan dan melihat langsung keadaan Pulau Angso Duo ini yang telah tutup semenjak wabah Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) melanda seluruh belahan dunia, termasuk Kota Pariaman.
`Genius Umar yang datang didampingi oleh Pj Sekda, Fadli, Asisten II, Sumiramis, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, Alfian, Kalaksa BPBD, Azman, Kadis PPP, Dasril, Kadis Kominfo, Hendri, Kepala Kesbangpol, M.Rum, Kadis Perhubungan, Yandrileza, Danramil 01 Pariaman, Mayor Irwan, Lantamal II Padang, Sertu Martias, dan jajaran lainya ini, mengecek sarana dan pra sarana yang ada di Pulau Angso Duo.
”Dengan telah diberlakukanya New Normal atau Tatanan Normal Baru Produktif, Aman (TNBPA) dan Bebas Covid-19 di Sumatera Barat dan juga Kota Pariaman, kita mesti menyiapkan kembali destinasi wisata unggulan yang kita miliki, seperti halnya Pulau Angso Duo ini,” ucap Genius.
”Setelah tutup 3 bulan lebih, kondisi pulau saat ini sangat indah dan airnya yang jernih sehingga kita dapat melihat ikan-ikan yang berseliweran di dermaga yang ada di Pulau Angso Duo ini, tinggal kita menata kembali kerapian dan kebersihan dari sarana yang ada di pulau ini,” tukasnya. Genius Umar mengatakan dengan kondisi saat ini, mesti memperhatikan kesiapan dan kelengkapan apa saja yang dibutuhkan, sehingga Pulau yang menjadi kebanggaan warga Kota Pariaman ini, dapat kembali dibuka.
“Setelah 3 bulan lebih menepi, tentu kita perlu mengecek kembali kelayakan kapal wisata yang mengantar wisatawan ini ke pulau, baik kelayakan badan kapal, pelampung yang layak, dan surat surat yang mesti dilengkapi kembali apabila akan kembali beraktifitas, hal ini demi keselamatan bersama,” tuturnya.
”Untuk kebersihan pulau, kita sudah menginstruksikan Dinas Perkim Lingkungan Hidup untuk membersihkan pulau dan juga dari para pedagang itu sendiri yang berjualan di pulau, mesti ikut serta untuk membersihkan pulau ini,” ungkapnya.
Setelah semua kela-yakan tersebut terpenuhi,akan mulai membuka kembali Pulau Angso Duo ini, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, memeriksa suhu tubuh dan memakai pelampung yang disediakan serta mengurangi kapasitas penumpang menjadi 50 persen dari kapasitas biasa. (**)