Dibalik Kedatangan Menteri PPPA RI
Laporan : Efanurza
Kota Pariaman – OTA Pariaman dibawah kepemimpinan Walikota Pariaman H Genius Umar berpasangan dengan Mardison Mahyuddin yang baru berberapa bulan telah mendatangkan empat orang menteri untuk melihat daerahnya. Kendatangan mentri tersebut sangat berguna untuk kemajuan Kota Pariaman dalam segala bidang pembangunan yang akan dilaksanakan pasangan kepala daerah itu. Segala sisi dipergunakan pasangan kepala daerah asalnya untuk kemajuan Kota Pariaman. Lihat saja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise. Menteri asal tanah Papua tersebut ingin melihat Kota Pariaman sebagai kota layak anak. Di Kota Pariaman sang mentri melihat perempuan lansia sebagai kelompok yang rentan terjadi hal-hal yang tidak diingini.
Mulai sering dikonotasikan selalu bergantung pada orang lain dan menjadi beban tanggungan keluarga, masyarakat dan negara. Menurunnya fungsi organ tubuh dan kesehatan juga dikhawatirkan dapat berpengaruh pada kemiskinan yang menimpa kaum lansia, khususnya lansia perempuan. Atas dasar itulah sang mentri mendatangi Kota Pariaman untuk melihat dari dekat perkembangan kaum perempuan Kota Pariaman.
“Namun demikeian kita sangat memuji Kota Pariaman, karena telah duluan berbuat untukl memberikan perlindungan bagi kaum lansia. Sekarang saya meresmikan Forum Lanjut Usia Sehat Sentosa Kota Pariaman sekaligus Rumah Lansia Sehat Sentosa, namun forum tersebut di SK kan Walikota Pariaman dan saya yang resmikan,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise.
Katanya, perlindungan terhadap lansia, khususnya lansia perempuan merupakan mandat dari Presiden RI. Lansia perempuan sering kali dianggap sebagai beban keluarga dan negara. Padahal kenyataannya masih banyak perempuan lansia yang tetap sehat, produktif dan mandiri di usia tuanya. “Selain rentan mengalami tindak kekerasan, mereka juga rentan terhadap kemiskinan karena kondisi fisik yang menurun,” ujarnya.
Dia mengapresiasi komitmen Kota Pariaman yang mendirikan forum dan rumah sehat sentosa bagi kaum lansia. Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, jumlah lanjut usia di Indonesia sebanyak 21.609.717 juta jiwa atau 8.47 % dari total penduduk.
Statistik Susenas BPS 2004 menunjukkan bahwa 59,12% lansia di Indonesia tergolong miskin dan merupakan 27% dari total penduduk miskin. Selain itu, rata-rata pendidikan lansia hanya sekolah dasar dan tanpa memiliki pekerjaan yang tetap. Perlindungan sosial bagi lansia menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk Pemerintah dan lembaga masyarakat non pemerintah.
Menutup kunjungannya di Kota Pariaman, Menteri Yohana dan Walikota Pariaman meresmikan Rumah Lansia “Sehat Sentosa” sekaligus melakukan peninjauan kegiatan yang dilakukan oleh para lansia. “Saya sangat apresiasi langkah yang dilakukan oleh Walikota Pariaman dengan membangun Rumah Lansia “Sehat Sentosa” ini,” paparnya. Ini merupakan pertama kalinya ada rumah yang dikhususkan untuk para lansia dapat berkumpul dan beraktivitas. Sungguh, suatu perbuatan mulia ketika kita memberikan ruang tidak hanya kepada usia muda, tetapi juga kepada kelompok usia lanjut sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa mereka yang telah melahirkan kita sebaga generasi penerus untuk bangsa yang bermartabat.
Untuk itu, ia berharap model tersebut dapat diintegrasikan ke dalam program dan kegiatan yang ada di OPD Kota Pariaman, terlebih lagi dapat dijadikan sebagai percontohan model bagi daerah-daerah lainnya guna menuju Lansia yang Sehat Sentosa. Yohana mendukung langkah Walikota Pariaman Genius Umar membangun Rumah Lansia “Sehat Sentosa” ini.
Ini merupakan pertama kalinya ada rumah yang dikhususkan untuk para lansia dapat berkumpul dan beraktivitas. “Sungguh, suatu perbuatan mulia ketika kita memberikan ruang tidak hanya kepada usia muda, tetapi juga kepada kelompok usia lanjut sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa mereka yang telah melahirkan kita sebaga generasi penerus untuk bangsa yang bermartabat,” ujarnya.
Yohana berharap model tersebut dapat diintegrasikan ke dalam program dan kegiatan yang ada di OPD Kota Pariaman. Terlebih lagi dapat dijadikan sebagai percontohan model bagi daerah-daerah lainnya guna menuju Lansia yang Sehat Sentosa. Pentingnya perhatian terhadap lansia ini sebut Yohana, karena perempuan lansia sebagai kelompok rentan.