Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Edvidel Arda mengatakan ia beserta jajaran akan selalu berupaya untuk menciptakan stabilitas harga di Payakumbuh.
“Mudah-mudahan komoditi yang harganya masih bergejolak bisa ditanggulangi dan diantisipasi agar masyarakat bisa mendapatkan harga pangan di bawah harga pasar,” ucapnya.
Dikatakan Edvidel, GPM terakhir pada bulan Ramadhan 1445 H ini memiliki 2 kategori, pertama kategori komoditi yang disubsidi yaitu beras, telur, bawang merah, dan gula pasir.
Ia membeberkan untuk beras lokal premium jenis anak daro dibandrol dengan harga Rp.150.000/10 kg atau Rp.75.000/5 kg, telur ayam Rp.43.000/tray, bawang merah Rp.32.000/kg, gula pasir Rp.16.000/kg.
Kategori kedua yaitu komoditi non subsidi seperti bawang putih, sayur-sayuran, kacang tanah, minyak goreng, dan telur itik yang dibandrol di bawah harga pasar.
Untuk bawang putih dibandrol dengan harga Rp.35.000/kg, sayur-sayuran Rp. 3000, kacang tanah Rp.26.000/kg, minyak goreng Rp.14.000/L, dan telur itik Rp.70.000/tray.
“Alhamdulillah antusiasme masyarakat Kota Payakumbuh sangat tinggi, selamat berbelanja. Masyarakat yang tertib mengantri dan antusias menjawab kuis dari Pak Pj Wako akan mendapat voucher senilai Rp.20.000 dari PT Pos Indonesia,” pungkasnya. (uus)