POLIKO, METRO–Kota Payakumbuh merupakan salah satu kota yang termasuk dalam 12 kabupaten/kota se-Indonesia ditunjuk oleh pemerintah pusat untuk turut serta menyusun kurikulum pembelajaran mitigasi kebencanaan.
“Alhamdulilah, Payakumbuh di tahun pembelajaran 2022/2023 sudah melaksanakan implementasi kurikulum merdeka (IKM) seratus persen,” ungkap Dasril saat menyampaikan laporan acara bimbingan teknis (Bimtek) pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dalam program Rencana Aksi Nasional (RAN) yang dihelat Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Kemendikbudristek RI di aula lantai II kantor, Senin (25/9).
Dengan mendatangkan narasumber dari Kemendikbudristek RI, bimtek yang akan berlangsung 25 sampai 28 September itu diikuti tim kelompok yang akan ikut serta menyusun program mitigasi kebencanaan mulai dari tingkat jenjang PAUD, SD, SMP. “Dengan mengusung tema “Penanganan Banjir”, penyusunan kurikulum pembelajaran mitigasi kebencanaan akan berlangsung dalam empat sesi, dimana dua sesi diantaranya digelar di kota Payakumbuh, dan sesi selanjutnya akan berlangsung di Jakarta berupa penyampaian ekspos dan berlanjut untuk diverifikasi,” beber Dasril.
Kegiatan yang didukung penuh oleh pemerintah pusat itu mulai dari anggaran pelaksanaan hingga selesai diharapkan Dasril akan membawa dampak yang sangat baik bagi dunia pendidikan di kota Payakumbuh. “Setelah melalui semua tahapan selama proses penyusunan pengembangan KOSP RAN ini, semoga perjuangan rekan-rekan tenaga pendidik di kota Payakumbuh membuahkan hasil terbaik dengan diterapkannya nanti dalam kurikulum mitigasi nasional,” ungkapnya semangat.
Plh. Walikota Payakumbuh Rida Ananda katakan jika KOSP sebagai perwujudan implementasi kurikulum di satuan pendidikan sudah semestinya dikembangkan dan diimplementasikan berdasarkan azas dan prinsip pengembangan kurikulum, baik diversifikasi berdasarkan potensi daerah (alam, sosial, dan budaya), karakteristik siswa, kebutuhan masyarakat, maupun daerah.