Pedagang Kurangi Pengiriman
Mahalnya harga beras akibat gabah/padi yang langka tidak saja dirasakan dampaknya oleh pemilik heler, namun juga oleh pedagang (tukang kampas.red) yang biasanya menjual/mengirim beras ke sejumlah daerah di Provinsi Riau. Jika biasanya mengirim sampai 100 karung beras ukuran 10 kilogram, namun saat ini jauh berkurang, bahkan lebih dari 70 persen.
“ Karena beras mahal kita kurangi pengiriman, saat ini hanya mencapai 20 hingga 30 karung dari biasanya mencapai 100 karung per harinya,” sebut Wati (50), Pedagang asal Piladang Kabupaten Limapuluh Kota.
Sementara itu, masyarakat makin menjerit dengan mahalnya harga beras perkilogram. Yang biasanya dengan uang Rp 140 ribu sudah bisa membawa pulang beras 10 kilogram. Namun, sejak beberapa pekan terakhir, tidak lagi dapat. “Saya dua hari yang lalu beli beras Kuruik Kusuik, satu kilonya mulai 17-18 ribu perkilogram. Dan jenis lain juga hampir sama, tidak jauh beda harganya di pasaran,” ungkap Risma, salah seorang ibu rumah tangga usai membeli beras.
Disampaikannya, bila tidak cukup uang untuk membeli 10 kilogram atau satu karung, dengan harga 160-180 ribu, maka terpaksa beli perkilo sesuai uang yang ada. “Terpaksa yang lain dikurangi, sebab biaya untuk beli beras bertambah,” sebutnya. (uus)