Ia menjelaskan, keberhasilan penangan stunting tidak terlepas dari peran nagari dalam menjalankan konvergensi stunting di wilayah masing-masing dan telah diatur dalam Perbup Nomor 25 tahun 2020. “Kami berharap setiap wali nagari dapat menjalankan program-program penurunan stunting dengan baik melalui penganggaran dana nagari untuk stunting serta terbuka dalam penyampaian laporan konvergensi stunting dan menciptakan inovasi penanganan stunting,” sambung Bupati Safaruddin.
Sebelumnya, Wali Nagari Bukik Sikumpa, Zulfakri Utama Putra dalam laporannya menyampaikan, Nagari Bukik Sikumpa di tahun 2020 menjadi salah satu lokus stunting di Limapuluh Kota dengan angka prevalensi mencapai 17,19%.
“Setiap tahun angka tersebut mengalami penurunan, di tahun 2021 menjadi 10,7%, namun di tahun 2022 belum mengalami penurunan yang signifikan dengan capaian hanya 10,6%. Launching lumbung pangan diharapkan jadi langkah konkret Pemerintah Nagari Bukik Sikumpa dalam menghapuskan stunting,” terang Zulfakri.
Ia juga menyampaikan, inovasi nagari ini merupakan komitmen jajarannya dalam mendukung salah satu program prioritas nasional dalam menekan angka prevalensi stunting di Limapuluh Kota. (uus)