LIMAPULUH KOTA, METRO–Kolaborasi pemerintah nagari bersama bidan desa, kader KB dan PKK, serta masyarakat tentu dibutuhkan dalam penurunan angka prevalensi stunting di tingkat nagari. Salah satunya melalui Lumbuang Nagari yang diluncurkan di Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban.
Meskipun angka prevalensi di nagari tersebut mengalami penurunan hingga 10,6 persen di tahun 2022, peluncuran program tersebut diharapkan menjadi wadah penyaluran PMT (Pemberian Makan Tambahan) bagi Balita stunting yang bersumber dari swadaya masyarakat serta jadi langkah strategis menekan angka stunting di Limapuluh Kota.
Demikian pokok pikiran penyampaian Bupati Limapuluh Kota, H.Safaruddin Dt.Bandaro Rajo yang didampingi Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin saat meluncurkan program ‘Lumbuang Bukik Sikumpa’ nagari pilot project gerakan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana (GKSTTB) di Kantor Wali Nagari Bukik Sikumpa, Rabu, (6/9).
Inovasi program yang diluncurkan Nagari Bukik Sikumpa tersebut turut dihadiri Kepala Dinas DP2KBP3 Ayu Mitria Fadri, Kepala Dinas Kesehatan Yulia Masna, unsur Forkopimca, dan seluruh Wali Nagari se-Kecamatan Lasahan. Dalam acara peluncuran tersebut berbagai macam kegiatan diselenggarakan diantaranya, lomba memasak makanan bayi, peluncuran rumah desa sehat, dan pertemuan bulanan kader PKK se-Kecamatan Lasahan.
”Penurunan dan pencegahan stunting di Limapuluh Kota dapat tercapai jika terciptanya kolaborasi dan sinergi antara perangkat daerah hingga pemerintah nagari dan seluruh masyarakat melalui koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan stunting, yang efektif, konvergen, dan terintegrasi” ujar Bupati Safaruddin.